Mohon tunggu...
Angela Mau
Angela Mau Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

"Hobi adalah jendela ke dalam jiwa, tempat kita menemukan kegembiraan yang tak terduga dan memperluas horison kehidupan kita." Di antara kesibukan dan berjalan, Hobi ku menjelma, tiada kian lara. Menyanyi, menulis, hingga membaca , Hobi ku raih, senyum pun bersemi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sinar Cinta di Panggung Kehidupan

25 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 25 Oktober 2024   21:47 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber (Fotoku saat bersama tuanku Moses adalah anak disabilitas yang ku layani)

Di sebuah wisma kecil, hiduplah seorang wanita berkerudung biru bernama Yusni. Yusni adalah penggemar berat seorang penyanyi pop ternama, Moses. Dia tidak pernah melewatkan satu pun konser Moses dan bahkan mengumpulkan semua merchandise yang bisa dia dapatkan. Suatu hari, saat Moses mengumumkan konser di kota mereka, Yusni merasa jantungnya berdegup kencang. Ini adalah kesempatan emas untuk bertemu idola yang selama ini hanya bisa dia lihat di layar kaca. 

Yusni pun bertekad untuk menghadiri konser tersebut. Dengan semangat membara, dia membeli tiket VIP yang harganya hampir setengah gaji bulanannya. Di malam konser, dia mengenakan kaos bergambar  Moses, celana jeans terbaiknya, dan sepatu kets yang sudah dicuci bersih. "Hari ini adalah hari yang paling bersejarah!" serunya di cermin. Setibanya di venue, suasana sudah riuh. Para penggemar berdesak-desakan, semua bersemangat menunggu sang idola. Yusni merasa sangat beruntung bisa berada di antara mereka. Saat Moses akhirnya muncul di atas panggung, sambil berteriak histeris. Ardi melompat ikut-lompat, berusaha menarik perhatian Moses.

Setelah beberapa lagu, Moses meminta penonton untuk berdiri dan bernyanyi bersama. Yusni, yang sangat terhanyut dalam momen itu, berteriak pelatihan tenaga: "Aku cinta kamu, Moses!" Namun, saking bersemangatnya, dia tidak menyadari bahwa mulut berkoordinasi buruk dengan otaknya. Ketika dia berteriak, dia tiba-tiba dan terjatuh ke panggung. Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Gita yang tampak terkejut. Kerumunan sejenak sejenak, kemudian pecah menjadi tawa.

Yusni, dengan wajah merah padam, mencoba bangkit dengan segenap tenaga, namun dia malah mencapai mikrofon yang terjatuh dari tangan Moses. "Wow, kamu bikin debut yang spektakuler di sini!" Moses berkomentar sambil tertawa, membuat penonton semakin riuh. Malu, Yusni berusaha berdiri, tetapi dia malah menginginkan dan jatuh lagi, kali ini mendarat di dekat kaki Gita. "Kamu memang beruntung bisa jatuh di dekatku!" Moses menggoda sambil memberikan tangannya untuk membantu bangkit. Dalam keadaan setengah menganga, Yusni merasa bingung antara malu dan senang. Dia berusaha menjawab, "Iya, dan... aku janji ini adalah jatuh cinta pertama!" yang langsung disambut gelak tawa penonton.

Moses pun tertawa terbahak-bahak. "Kalau begitu, siap-siap jatuh cinta di lagu berikutnya!" Dia kemudian melanjutkan konser dengan lagu baru yang sangat romantis alias kita bekin romantis bekin paling romantis. Yusni, meski masih memegang rasa malu, ikut bernyanyi dengan penuh semangat. Setelah konser, Ardi pulang dengan senyum lebar dan cerita yang tidak akan pernah terlupakan. Momen konyol itu justru menjadi cerita lucu yang selalu dia ingat setiap kali mendengar lagu Moses. D

ia mungkin jatuh di panggung, tapi cinta dan tawa adalah sinar yang mengisi kehidupannya. Bagi Yusni, itu bukan hanya konser, tapi juga pelajaran bahwa cinta---meski sering kali persahabatan---selalu membawa kebahagiaan. Dan sampai sekarang, setiap kali Moses mengadakan konser, Yusni tidak pernah melewatkan kesempatan untuk datang. Kali ini, dia memastikan untuk menjaga keseimbangan dan tidak terjatuh lagi---kecuali jatuh cinta lagi, tentunya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun