Di balik senyummu yang tak pernah pudar,
Ada kata yang tersimpan, tak terucap,
Kita menari di atas harapan yang samar,
Seperti embun pagi, memeluk daun yang basah.
Kau datang saat gelap membungkam rasa,
Dalam pelukan hangat, kutemukan cahaya,
Namun, dalam sunyi, terbayang tanya,
Sampai kapan kita berarti, oh kasih yang ada?
Ketika kebutuhan jiwa mengikat,
apakah cinta itu tulus, atau sekadar rasa?
Setiap detik berharga, setiap janjimu,
adalah nafas, dalam setiap mimpiku.
Namun saat waktu berlari tanpa henti,
Akan ada saatnya kita diuji,
Jika suatu hari aku tak lagi membutuhkan,
Apakah kau akan pergi, menghilang tanpa ragu?
Kau adalah bintang, di malam yang gelap,
Tetap bersinar, meski jauh di angkasa,
Sampai kapan kita bisa bertahan,
Menjalin arti dalam setiap langkah kita?
Dalam dekapan hangat ini,
Ku hargai setiap detik yang kau beri,
Semoga cinta kita tak hanya untuk kebutuhan,
Tapi menjadi kisah abadi, yang takkan pernah hilang.
Di antara bayang-bayang malam,
Kita bertemu, dalam rasa yang sama.
Saling mengisi jiwa,
Namun, seberapa lama kita bisa bertahan?