Mohon tunggu...
Angela Mau
Angela Mau Mohon Tunggu... Animator - Mahasiswa

"Hobi adalah jendela ke dalam jiwa, tempat kita menemukan kegembiraan yang tak terduga dan memperluas horison kehidupan kita." Di antara kesibukan dan berjalan, Hobi ku menjelma, tiada kian lara. Menyanyi, menulis, hingga membaca , Hobi ku raih, senyum pun bersemi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dikejar Idola Sampai ke Ujung Dunia, Eh Salah Orang!

24 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:16 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
my photo bersama sang idola/dokpri

Pagi itu, aku bangun dengan perasaan berbunga-bunga. Semalam aku bermimpi bertemu dengan idola terbesarku, Macaria Theresia Laiyan, penyanyi pop Ambon yang suaranya bikin merinding, eehehhhh salah maksudku nada deringnya tiap pagi. 

Di dalam mimpiku, aku sedang berjalan-jalan di teras rumah wisma mawar, dan tiba-tiba dia muncul di depanku dengan senyum menawan. "Hei, kamu yang sering komen chat  aku di wa kan? Yuk, kita jalan-jalan bareng!" katanya. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengangguk, dan kami pun menghabiskan waktu bersama, tertawa dan bercerita seperti sahabat lama. Ah, dan itu nyata!

Siangnya, aku pergi ke  wisma Mawar yang sama seperti dalam mimpi, berharap bisa bertemu Macaria secara kebetulan. Tapi, ya namanya juga mimpi, mana mungkin. Namun, saat sedang asyik melihat-lihat tanaman bunga, saya melihat sesosok wanita dengan jaket hitam berkerudung biru  yang sedang dikerumuni orang. Jantungku berhenti sejenak.

 Itu dia, Macaria Theresia Laiyan! Tanpa berpikir panjang, aku berlari mendekatinya sambil berteriak, "ah,,,,ibuuuu,,,ibu Risye! Tunggu!" Dia menoleh sebentar, dan aku yakin itu dia. Wajahnya mungkin tertutup sebagian, tapi aku tahu itu melengkungkan mata idola sejuta umat!

Aku mengejarnya dengan semangat pantang menyerah. Dia berjalan cepat, masuk ke dalam toko, keluar lagi, seolah ingin kabur dari kepadatan. "Ibu Risye! Aku penggemar beratmu!" teriakku lagi. 

Anehnya, dia malah semakin mempercepat langkahnya. Aku pun mempercepat ikut lari. Bayangkan, aku berlari seperti dalam adegan drama Korea, dikejar-kejar cinta dalam mimpiku! Namun, semakin dekat, ada sesuatu yang aneh. Kok posturnya lebih pendek dari yang kulihat di  Seruni No.08? Tapi, pikirku, mungkin dia sedang bungkuk atau apa. Tetap saja, aku yakin ini Ibu Risye!

Setelah setengah mati mengejarnya sampai ke parkiran, akhirnya dia berhenti. Nafasku terengah-engah, tapi aku merasa kemenangan sudah di depan mata. "Akhirnya ketemu juga! Ibu Risye , aku ngefans berat sama kamu sampaii,,,,,,, ehmmm ku pilih kamu sebagai ibuku dan sang idolaku," kataku sambil tersenyum lebar. 

Wanita itu pun menoleh dan... oh tidak, ternyata dia bukan  ibu Risye! "Eh, kamu siapa? Kenapa ngejar-ngejar aku?" tanyanya dengan nada panik. Astaga, aku salah orang! Wajahku langsung memerah, campuran malu dan geli. 

Ternyata dia hanya orang biasa yang mirip dari jauh, dan aku baru sadar betapa konyolnya aku.cuaksss!!!!.....asyik saking mengidolakan akhirnya salah orang hahahaha,,, end dulu ya gusyy sambung di epso selanjutnya..................

Dengan kikuk, aku minta maaf sambil menahan tawa. Dia tersenyum bingung dan berkata, "Untung kamu bukan penjahat ya. Lain kali, pastikan dulu sebelum mengejar orang, oke?" 

Aku tertawa ngakak setelah dia pergi. Ini jelas pengalaman paling mengasyikkan sekaligus paling lucu yang pernah kualami. Siapa sangka, niat mengejar idola malah berakhir kejar-kejaran dengan orang asing! Ah, lain kali mungkin aku harus lebih hati-hati... atau mungkin lebih banyak bedain antara mimpi dan kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun