Mohon tunggu...
Angela Marichi
Angela Marichi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Program Studi Industri Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Dunia Kuliner dengan Strategi STP: Menciptakan Pengalaman Berkuliner yang Menarik

18 Desember 2024   17:34 Diperbarui: 18 Desember 2024   17:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di dunia kuliner yang penuh dengan pilihan menarik, strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) bisa jadi kunci untuk membuat restoran atau kafe kamu menonjol di antara keramaian. Bayangkan, dengan memahami siapa yang datang dan apa yang mereka cari, kamu bisa memberikan pengalaman makan yang benar-benar sesuai dengan selera mereka. Ini adalah cara yang tepat untuk membuat pelanggan merasa dihargai dan tentu saja, kembali lagi ke tempat makan kamu.

Yuk, kita lihat bagaimana STP bisa membantu bisnis kuliner jadi lebih seru dan menguntungkan!

1. Segmentasi Pasar: Menyajikan Hidangan yang Pas untuk Setiap Selera

Segmentasi pasar itu seperti mengenali tamu undangan di sebuah pesta---kamu tahu siapa yang suka makanan pedas, siapa yang suka yang sehat, atau siapa yang cuma pengin makan sambil ngobrol. Dalam dunia kuliner, segmentasi berarti memahami siapa pelanggan kamu dan apa yang mereka inginkan. Beberapa hal yang bisa jadi fokus:

  • Demografi: Apakah pelanggan kamu kalangan muda yang suka makan cepat, atau keluarga yang butuh tempat makan nyaman?
  • Geografi: Misalnya, apakah kamu ada di pusat kota dengan pelanggan yang suka hidangan kekinian, atau di pinggiran kota yang lebih cocok dengan hidangan tradisional?
  • Psikografi: Kalau pelanggan kamu cenderung vegan, atau mereka yang suka makanan pedas, itu bisa jadi fokus yang sangat penting.
  • Perilaku: Seberapa sering mereka makan di luar? Atau apakah mereka setia dengan restoran tertentu?

Misalnya, kalau restoran kamu menawarkan makanan sehat, kamu bisa menargetkan anak muda yang suka olahraga dan menjaga pola makan. Sedangkan, jika restoran kamu menawarkan menu besar untuk dibagi, keluarga dengan anak-anak pasti suka banget!

2. Menentukan Target Pasar: Menyasar Pelanggan dengan Tepat

Setelah tahu siapa saja yang ada di sekitar kamu, sekarang saatnya memilih siapa yang paling cocok dengan restoran atau kafe kamu. Menyasar segmen yang tepat adalah langkah penting, karena itu yang menentukan apakah bisnis kamu bisa berkembang. Ada beberapa cara untuk melakukannya:

  • Undifferentiated Marketing: Ini adalah pendekatan yang sama untuk semua orang, seperti restoran cepat saji yang menawarkan menu untuk semua kalangan.
  • Differentiated Marketing: Kalau restoran kamu punya menu untuk berbagai selera---mungkin ada pilihan vegetarian, hidangan daging, atau menu keluarga besar.
  • Concentrated Marketing: Fokus ke satu segmen yang lebih kecil, tapi punya potensi besar, seperti restoran fine dining untuk para pencinta kuliner mewah.
  • Micromarketing: Memberikan pengalaman yang super personal, misalnya restoran yang menyesuaikan menu dengan preferensi atau alergi makanan pelanggan.

3. Posisi Pasar: Membuat Restoran Kamu Tak Terlupakan

Posisi pasar adalah bagaimana kamu ingin pelanggan melihat restoran atau kafe kamu. Di dunia kuliner, ini bisa berhubungan dengan kualitas makanan, atmosfer, hingga konsep tempat makan. Ini yang membedakan restoran kamu dari yang lainnya. Misalnya, jika kamu menawarkan hidangan dengan bahan baku lokal, atau suasana yang Instagrammable, itu adalah hal yang perlu kamu tonjolkan.

Kamu bisa membuat restoran dengan konsep unik yang menonjolkan kualitas bahan-bahan, atau menciptakan suasana makan yang berbeda dari yang lain, misalnya restoran dengan tema klasik yang cocok untuk makan malam romantis.


Kenapa STP Bisa Membuat Bisnis Kuliner Jadi Sukses?

Dengan menggunakan STP, kamu bisa membuat pengalaman makan pelanggan jadi lebih menyenangkan dan pastinya bikin mereka balik lagi. Berikut beberapa manfaatnya:

  • Menyesuaikan penawaran dengan selera pelanggan: Pelanggan akan merasa lebih dihargai karena mendapatkan hidangan yang mereka sukai.
  • Pemasaran yang lebih efisien: Kamu bisa fokus pada pelanggan yang tepat, jadi anggaran pemasaran kamu bisa lebih terarah.
  • Meningkatkan loyalitas: Pengalaman makan yang menyenangkan membuat pelanggan lebih mungkin untuk kembali lagi dan lagi.


Contoh STP dalam Bisnis Kuliner yang Sukses

Lombok Rawit Grand Wisata Bekasi: Ini restoran yang pas banget untuk kamu yang suka makanan pedas dan ingin makan bareng keluarga. Mereka menyajikan masakan Indonesia yang pedas dengan suasana yang nyaman.

  • Segmentasi: Pelanggan muda yang suka makanan pedas, dan keluarga yang mencari tempat makan yang ramah.
  • Targeting: Fokus pada area perkotaan, terutama yang ada di sekitar Grand Wisata.
  • Positioning: Makanan Indonesia otentik dengan suasana yang cocok buat keluarga.

Limasan's Finest Sumedang: Restoran yang menggabungkan cita rasa tradisional Sumedang dengan sentuhan modern. Siap memberikan pengalaman makan yang tidak terlupakan.

  • Segmentasi: Pelanggan yang cinta masakan tradisional dan wisatawan.
  • Targeting: Fokus pada pelanggan lokal dan wisatawan yang datang ke Sumedang.
  • Positioning: Pengalaman makan premium dengan menu tradisional yang diolah dengan cara modern.


Berikut Langkah-Langkah Menerapkan STP di Bisnis Kuliner Kamu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun