Meristem apikal berada di ujung akar dan ujung batang. Meristem apikal ini mengakibatkan pertumbuhan primer yang menyebabkan proses pemanjangan secara vertikal. Jaringan -- jaringan yang terbentuk dari meristem apikal ini disebut jaringan primer.
Meristem interkalar terletak pada ruas batang di antara jaringan meristem dewasa atau jaringan yang sudah berdiferensiasi. Meristem interkalar ini mengakibatkan terjadinya pemanjangan ruas batang dan terbentuknya bunga. Jaringan yang terbentuk dari meristem interkalar disebut jaringan primer.
Meristem lateral terletak memanjang sejajar permukaan akar dan batang. Meristem lateral ini mengakibatkan pertumbuhan sekunder, sehingga akar dan batang membesar. Jaringan yang terbentuk dari meristem lateral ini disebut sebagai jaringan sekunder.
Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa)
Jaringan permanen adalah jaringan yang berasal dari pertumbuhan primer maupun sekunder yang telah mengalami perubahan bentuk menurut fungsinya masing-masing. Jaringan permanen ini tidak aktif membelah, sehingga tidak melakukan proses memperbanyak diri. Karena tidak aktif membelah maka sel-selnya memiliki dinding sel yang tebal. Ukuran selnya relatif lebih besar dibandingkan dengan sel yang ada pada jaringan meristem. Pada sel-sel jaringan permanen ukuran vakuolanya besar, sehingga hanya memiliki sedikit plasma sel. Terkadang sel-sel pada jaringan permanen ini telah mati. Pada jaringan permanen susunan selnya renggang sehingga terdapat ruang antar sel.
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibagi menjadi 5 yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan pengisi (parenkim), jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus (felogen).
Jaringan pelindung (epidermis) merupakan jaringan yang terletak paling luar (permukaan). Sel-selnya menutupi semua permukaan organ tumbuhan. Susunan selnya rapat dan kuat, berbentuk persegi, terdiri hanya dari satu lapisan sel, dan jaringan ini berfungsi sebagai perlindungan dari apa saja. Sebagai perlindungan berupa modifikasi-modifikasi yang menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya dan juga kebutuhan tanaman itu. Misalnya yaitu trikomata, stomata, kutikula, duri, velamen, sel kipas, dan sel kersik.
Jaringan pengisi (parenkim) terdapat pada akar, batang, daun, dan buah. Jaringan parenkim ini terdiri dari sel hidup dan sel aktif. Dinding selnya tipis, berbentuk bulat dan persegi (panjang). Pada jaringan ini terdapat ruang antar sel. Jaringan parenkim mengandung banyak kloroplas. Jaringan ini berfungsi sebagai penyimpanan. Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi 6 yaitu parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, parenkim pengangkut, aerenkim, dan parenkim penutup luka.
Jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi sebagai penunjang bentuk tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya jaringan penyokong dibagi menjadi kolenkim (muda) dan sklerenkim (tua). Jaringan kolenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih aktif melakukan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah berhenti melakukan pertumbuhan dan pengembangan.
Jaringan pengangkut (vaskuler) adalah jaringan yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral dan juga untuk mengedarkan hasil fotosintesis. Jaringan vaskuler terdiri dari xilem dan floem. Xilem ini adalah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah menuju ke daun untuk diproses. Dan floem adalah jaringan yang mengedarkan hasil fotosintesis ke bagian tumbuhan yang sedang tumbuh dan menuju ke organ tempat penyimpanan cadangan makanan.
Dan yang terakhir adalah jaringan gabus (felogen). Jaringan gabus ini dibagi menjadi felem dan feloderm. Felem terdiri dari sel mati, sehingga memiliki sifat impermeabel. Felem ini arah tumbuhnya menuju ke luar. Sedangkan feloderm terdiri dari sel hidup sehingga bersifat permeabel, feloderm ini arah pertumbuhannya menuju ke dalam.