Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film

"A Copy of Mind", Sisi Keras Jakarta

24 September 2020   02:32 Diperbarui: 24 September 2020   07:56 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.traileraddict.com/

Mendengar kata 'Jakarta', identik dengan gedung- gedung tinggi pencakar langit, jalanan macet, mall yang bagus dan banyak., dan hotel mewah Ternyata Jakarta lebih dari sedekar itu.

Film yang ditulis dan disutradarai oleh Joko Anwar menampilkan sisi lain dari Jakarta. Banyak yang bilang bahwa 'hidup di Jakarta itu keras', film ini benar- benar menggambarkan seberapa keras hidup di Jakarta. Sisi yang lepas dari kemewahan dan gedung- gedung tinggi di setiap sudut Ibukota.

A Copy of Mind, film karya Joko Anwar yang dibintangi oleh Tara Basro (Sari) dan Chicco Jerikho (Alek). Film ini sudah ada sejak 2015, namun baru tayang perdana di Indonesia 11 Februari 2016. Sebelum tayang di Indonesia, film ini sudah berhasil masuk seleksi dalam ajang Venice Film Festival 2015 dan Toronto International Film Festival 2015.

https://www.thejakartapost.com/
https://www.thejakartapost.com/

Paradigma Kritis

Film ini mengangkat isu sosial yang terjadi di ibukota. Dialog pada film ini tidak banyak, Anda akan disuguhi dengan latar hiruk pikuk kota Jakarta. Joko Anwar berhasil mencampurkan isu politik saat Sari dan Alek harus berurusan dengan penjabat penting dibalik jeruji besi yang mengancam hidup mereka berdua.

https://www.cultura.id/
https://www.cultura.id/
Pandangan saya sebagai penonton, film ini merupakan paradigma kritis. Mengungkap 'the real structure' di balik struktur nyata yang nampak. Film ini membawa kita untuk melihat keadaan nyata yang sering kita abaikan. Isu sosial dan politik dalam film ini benar terjadi. Susahnya mencari uang di ibukota seperti Alek dan Sari, serta kenyamanan dalam penjara yang didapat oleh Bu Mirna.

Film ini akan menyadarkan masyarakat untuk merubah keadaan. Bahwa kesenjangan sosial itu nyata, terutama di ibukota Jakarta. Dapat dilihat dari perbedaan salon elite dan salon biasa, kamar penjara seperti hotel yang lebih nyaman dan besar daripada kos Sari. A Copy of Mind menjadi kritik sosial yang membangun. Kaum elite politik seperti Ibu Mirna akan selalu menang melawan rakyat kecil seperti Sari dan Alek, walaupun bukti sudah ada di tangan mereka.

A Copy of Mind merupakan film yang jujur dan apa adanya. Sepanjang menonton film ini, pesan moral dan nilai tidak dieksekusi. Joko Anwar hanya menyuguhkan kehidupan yang sebenarnya terjadi di ibukota. Tidak lupa, orang seperti Alek yang harus hidup tanpa KTP juga ada. Tidak dapat dicari dan kehadirannya seperti tidak berarti kecuali untuk orang yang menyayanginya.

Film ini cocok menjadi media untuk menyadarkan dan memberi wawasan tentang isu- isu yang terjadi. Jika kalian tertarik menonton film  A Copy of Mind, Anda dapat menonton di Netflix. Film ringan tanpa plot twist dan konflik yang berat ini jangan sampai dilewatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun