Mohon tunggu...
Angela Diah Natali Putri
Angela Diah Natali Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Hai aku mahasiswa sosiologi🙌🏼

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permasalahan Kemiskinan di Indonesia, Mengapa Tak Kunjung Usai?

26 November 2022   10:35 Diperbarui: 26 November 2022   10:41 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source image: wecallitheaven.blogspot.com

Persoalan mengenai kemiskinan masih menjadi sebuah permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan di berbagai negara, tak terkecuali di negara kita tercinta, Indonesia. Kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi tuntutan kehidupan bahkan kebutuhan yang paling minimum. Kemiskinan pada dasarnya selalu berkaitan dengan aspek pendapatan serta konsumsi. Oleh karena itu, persoalan kemiskinan sebenarnya termasuk dalam permasalahan krusial yang seharusnya dapat cepat diselesaikan.  Kemiskinan merupakan akar dari berbagai permasalahan lain yang ada, misalnya adalah permasalahan gizi, kelayakan pendidikan serta kesehatan, hingga angka harapan hidup, sehingga kemiskinan bisa disebut sebagai isu kemanusiaan.

Terjadinya kemiskinan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor internal ini berpengaruh karena berkaitan dengan motivasi seseorang. Contoh dari faktor internal adalah sikap menerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, kondisi fisik, dan sebagainya. Selain faktor internal, terdapat pula faktor eksternal atau faktor dari luar diri seseorang yang juga dapat berpengaruh terhadap adanya kemiskinan. Beberapa contoh dari faktor ini diantaranya adalah kehidupan sosial, struktur sosial, pembangunan tidak merata, dan sebagainya.

Menurut Santoso, dkk. (2014), pembangunan di Indonesia hingga saat ini belum mampu memenuhi kepentingan seluruh masyarakat secara universal dan komprehensif. Berbagai pembangunan yang dilakukan hanya diperuntukkan bagi para pemilik modal dan hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang. Paradigma pemerataan yang dihembuskan oleh pemerintah belum mampu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan masyarakat.

Dari paparan tersebut diketahui bahwa pembangunan menjadi salah satu kunci dalam mempengaruhi kemiskinan. Pembangunan yang seharusnya sesuai kepentingan dan keinginan rakyat malah pada kenyataannya hanya memenuhi keinginan para elite pemilik modal. Pembangunan yang tidak merata tentu akan menjadikan suatu kesenjangan antar masyarakat dan semakin memicu kemunculan kemiskinan. 

Berbagai pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan embel-embel pemerataan nyatanya tidak berjalan secara optimal dan belum mampu mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia. Selama ini, program penanggulangan kemiskinan hanya fokus pada penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat miskin. Sedangkan pada kenyataannya di lapangan, tidak sedikit bantuan sosial yang "salah sasaran", artinya banyak bantuan tersebut yang malah didapatkan oleh masyarakat yang sudah mampu secara ekonomi dan sebaliknya banyak masyarakat miskin yang malah tidak mendapatkan bantuan sosial.

Untuk mencapai keberhasilan pada penanggulangan kemiskinan diperlukan berbagai data yang akurat serta tepat sasaran. Ketika akan melaksanakan program pemberian bantuan sosial maka sebaiknya terlebih dahulu dilakukan survei dan pendataan agar bantuan sosial dapat tersalurkan dengan optimal. Selain itu, penanggulangan kemiskinan juga dapat dilakukan dengan pembangunan pada bidang pendidikan. Peningkatan fasilitas pendidikan serta pemberian bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin akan sangat diperlukan. Selain dengan memberikan bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar, penyaluran bantuan pendidikan dapat dilakukan dengan memfasilitasi pendidikan kejar paket gratis bagi masyarakat yang putus sekolah. Seringkali ditemukan penduduk yang tidak bisa memiliki pekerjaan akibat tingkat pendidikannya yang rendah. Maka dari itu, diperlukan peningkatan pendidikan guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Selain melalui penyaluran berbagai bantuan sosial, penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan menambah, meningkatkan, serta memperluas lapangan pekerjaan. Peningkatan lapangan pekerjaan akan membantu mengurangi jumlah penduduk yang menganggur dan tidak berpenghasilan. Dari berkurangnya jumlah pengangguran tersebut maka kemungkinan besar juga akan berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan, dimana ketika jumlah pengangguran berkurang maka akan semakin sedikit pula jumlah masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun