Mohon tunggu...
Angela Bernice Christian
Angela Bernice Christian Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Ordinary Citizen

Selanjutnya

Tutup

Film

Keluarga Bahagia Ditutupi Topeng "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini": Esai Pendekatan Pragmatik

22 November 2022   09:55 Diperbarui: 22 November 2022   10:12 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini" adalah sebuah film yang disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Durasi film ini sepanjang 121 menit dan dirilis pada tanggal 2 Januari 2020 yang kemudian juga ditayangkan pada platform Netflix pada tanggal 23 Mei 2020. Ada 5 tokoh utama dalam film ini, yaitu Narendra diperankan oleh Donny Damara, Ajeng diperankan oleh Susan Bachtiar, Angkasa diperankan oleh Rio Dewanto, Aurora diperankan oleh Sheila Dara dan Awan diperankan oleh Rachel Amanda. Secara keseluruhan, film ini mengangkat tema kekeluargaan.

Film ini menceritakan mengenai keluarga kecil yang terdiri atas 5 anggota. Narendra adalah ketua keluarga, didampingi oleh pasangan hidupnya Ajeng. Mereka memiliki 3 anak. Angkasa, anak pertama, Aurora, anak kedua, dan Awan, anak ketiga. Kelima anggota keluarga memiliki ceritanya masing-masing dalam kehidupan mereka.

Narendra adalah ketua keluarga yang kurang perhatian akan anak-anaknya. Dia menganggap bahwa anak-anaknya akan merasa senang dalam situasi apapun selama mereka hidup menurutinya. Ajeng adalah pendamping hidup Narendra yang menyimpan kesedihannya demi terlihat baik-baik saja di depan anak-anaknya. Angkasa adalah anak pertama dari keluarga kecil ini. Dia diberikan beban oleh ayahnya untuk selalu menjaga adiknya dalam situasi apapun. Aurora adalah anak kedua dan selalu merasa disingkirkan oleh keluarganya. Anak terakhir dari keluarga ini adalah Awan. Awan merupakan anak bontot yang selalu dimanja oleh sang ayah karena kejadian masa lampau yang hampir mencabut nyawanya.

Ada satu rahasia besar yang disimpan oleh Narendra dan Ajeng yaitu pada saat Awan lahir, saudara kembar laki-lakinya tidak selamat. Pada saat rahasia itu terungkap kepada ketiga anaknya, terjadilah permasalahan yang sangat besar diantara semua anggota keluarga. Mereka semua mengeluarkan amarah masing-masing kepada satu sama lain. Tetapi, permasalahan besar itulah juga yang membantu mereka semua hidup kembali bersama dengan bahagia.

Ada 2 tokoh dalam film ini yang memberikan nilai hidup yang cukup berkesan. 2 tokoh tersebut adalah Angkasa dan Aurora. Angkasa adalah anak pertama yang sekian lama hidupnya selalu diatur oleh sang ayah. Dia diberikan tanggung jawab yang sangat besar yaitu untuk menjaga adiknya walaupun sebenarnya bukan dialah yang seharusnya melakukan hal tersebut. Aurora adalah anak yang paling kuat di antara kakak dan adiknya. Selama dia ada dalam keluarga tersebut, dia selalu berusaha melakukan semua hal dengan sendiri karena merasa bahwa dia tidak bisa mengandalkan keluarganya. Keluarganya terlalu sibuk dengan anak pertama dan terakhirnya. Tidak mengingat bahwa di antara mereka berdua ada juga seorang anak yang membutuhkan kasih sayang orangtuanya.

Nilai moral yang saya dapatkan dari tokoh Angkasa adalah untuk selalu sabar dalam menjalani kehidupan. Dalam durasi film ke 1.20.21 sampai dengan 1.20.41, angkasa mengatakan bahwa selama "21 tahun yah, aku diem. Selama itu, aku disuapin sama kebohongan. Jadi orang bego, yang gak pernah dikasih penjelasan apa yang sebenarnya terjadi." Angkasa sebenarnya tahu beberapa hal tentang kehilangan adiknya, kembaran Awan. Tetapi dia memutuskan untuk tidak menanyakan apa-apa mengenai peristiwa tersebut karena merasa bahwa dirinya akan menyakiti sang ibu dengan mengingatkannya kembali akan hal yang terjadi.

Nilai moral yang saya dapatkan dari tokoh Aurora adalah untuk belajar mandiri, karena orang pertama yang dapat kita andalkan adalah diri kita sendiri. Hal tersebut dapat dilihat pada durasi ke 1.41.39 sampai dengan 1.41.59 ketika Ajeng mengatakan "Dari semua anak ibu, kamu yang paling kuat. Yang bisa memperjuangkan semuanya sendirian." Aurora sudah terbiasa dengan kehidupan tanpa bantuan dari siapapun. Dari semua hal yang dilewati, Aurora belajar untuk terbiasa dengan kehidupan tanpa sosok orang dewasa yang dapat membantunya. Walaupun begitu, pada akhir film, dia mendapatkan kembali sosok ayah yang sudah lama tidak dirasakannya. Narendra pada akhirnya membantu Aurora untuk membiayai kuliah impiannya di luar negeri.

Moral-moral yang diajarkan dalam film ini bisa dirasakan semua masyarakat yang telah berkeluarga. Di dalam setiap keluarga, pasti ada masalahnya masing-masing. Dari film, ini kita dapat melihat permasalahan setiap anggota keluarga yang sifatnya sangat relevan dalam kehidupan nyata. Terkadang juga saat ada banyak masalah, kita merasa masalah tersebut tidak dapat kita ceritakan kepada keluarga dengan berbagai alasan. Kemudian, perasaan yang muncul setelah masalah-masalah tersebut terpendam begitu lama adalah kesedihan. 

Perasaan kesedihan adalah suatu hal yang harus dialami manusia. Tanpa kesedihan kita tidak akan tahu rasa kesenangan. Perasaan itu juga tidak bisa kita kontrol dengan sendirinya. "Ayah tuh sering banget bilang "Ga perlu sedih." Sampai aku gak sadar sering ngomong kayak begitu juga. Mungkin dia pikir perasaan manusia tuh bisa diatur pake tombol kali ya. Kayak kalo mencet on, happy. Terus pencet off, sedih. Terus pencet on lagi, happy lagi. Kayak robot," ucap Aurora dalam durasi film ke 1.52.15 sampai dengan 1.53.07. Aurora mengerti bahwa bahwa perasaan manusia merupakan hal diluar kendali. Sekeras apapun kita mencoba untuk tidak merasakan perasaan tersebut, pasti akan selalu ada di dalam diri kita.

Film ini memiliki banyak nilai hidup yang dapat kita ambil. Seperti kesabaran, kemandirian dan merasakan perasaan. Ada beberapa hal yang dapat kita kendalikan, tetapi ada juga yang tidak dapat kita kendalikan. Menurut saya, film ini juga sangat baik karena dapat terjadi di dunia nyata sehingga masyarakat dapat merasakan hubungan antara dirinya dengan apa yang ingin disampaikan. 

Sumber:

https://hypeabis.id/read/11950/review-film-nanti-kita-cerita-dengan-hari-ini 

http://www.agistajung.co.uk/2020/01/review-nanti-kita-cerita-tentang-hari-ini.html 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun