Dalam menjalin sebuah hubungan, pernah gak sih kamu kepikiran, "kok kayaknya susah banget ya ngertiin kemauan pasangan? perasaan udah ngasih semuanya ke dia, tapi dia-nya masih aja gak puas dan malah merasa kalo kamu gak sayang sama dia".
Atau justru sebaliknya, kamu yang sering kepikiran, "apa dia beneran sayang sama aku? kalo iya, kenapa dia gak tau apa yang bisa bikin aku feel loved and secured?", lalu muncul-lah pertanyaan -- pertanyaan lain dalam benak kamu dan rasa cemas tentang hubungan ini, tak jarang karena hal kecil sekalipun bisa buat kamu tiba -- tiba jadi bete dengan pasangan.
"aku tau dia lagi sibuk, tapi sesibuk apapun, setidaknya tetep harus ngasih kabar... walaupun gak secara fisik, kan sekarang udah bisa video call atau telepon... gak perlu lama lama, 10 menit atau 5 menit aja juga gak masalah"
"...tau gak sih, padahal dia jelas -- jelas lagi ngeliat aku bawa banyak barang belanjaan, tapi dia sama sekali gak ada inisiatif untuk bantu bukain pintu atau bawain barang belanjaan..."
"bayangin...dia selama pacaran gak pernah ngasih aku apa -- apa... bukan aku matre atau gimana ya, aku gak butuh barang mahal juga kok, cuman effort nya aja... "
Well... ucapan -- ucapan diatas ini, sering banget aku denger dari temen -- temenku yang udah punya pasangan. Nah, kalo kamu juga sering merasakan hal yang sama, kemungkinan penyebab masalah dalam hubungan kamu ini adalah karena belum memahami adanya perbedaan bahasa kasih (love language) antara kamu dengan pasangan, jadinya membuat salah satu atau bahkan keduanya merasa kurang dicintai, disayangi bahkan diapresiasi. Nah sampai disini, mungkin kamu akan bertanya -- tanya, "apa sih bahasa kasih itu?"
Konsep bahasa kasih sendiri pada awalnya dikenalkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang penulis buku The Five Love Language. Secara sederhananya, bahasa kasih itu adalah ekspresi cinta dan kasih yang dapat membuat kamu merasa lebih dicintai dan dikasihi ketika menerima-nya dan juga menunjukkan bagaimana cara kamu menunjukkan rasa cinta dengan cara mu sendiri kepada orang lain, seperti pada orang tua, saudara, teman, dan tentunya pasangan kamu.Â
Jadi intinya, bahasa kasih tidak hanya untuk hubungan romantis saja, tetapi juga membantu kamu mengkomunikasikan dan menerima rasa cinta pada hubungan lainnya.
Nah, Dr.Gary Chapman menyebutkan bahasa kasih ini dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:
1. Words of Affirmation
Kamu yang memiliki bahasa kasih ini akan merasa dicintai dan dihargai kalo pasanganmu memberikan pujian -- pujian, apresiasi, atau kalimat positif lainnya yang mengekspresikan rasa cintanya pada dirimu.Â
Misalnya, kamu bakal seneng banget kalo pasanganmu ngomong "I love you, sayang" "proud of you sayang" "kamu cantik banget hari ini" "thank you ya sayang" dan pujian verbal lainnya, karena kamu jadi ngerasa kalo kamu diapresiasi dan sangat diperhatikan. Kamu juga suka mengungkapkan cinta-mu lewat pujian verbal.
2. Quality Time
Bahasa kasih ini berarti kamu bakal lebih seneng kalau kamu dan pasanganmu punya waktu bersama. Jadi, kamu biasanya akan menunjukkan rasa sayangmu dengan luangin waktu untuk pasangan, sebaliknya kamu juga akan merasa dicintai kalo pasanganmu juga luangin waktunya specially untuk kamu.Â
Misalnya, kalian lagi LDR beda timezone, nah dia masih sempetin waktunya untuk call kamu meskipun hanya sebentar aja atau walaupun ditempatnya udah malem banget. Atau se-simple pas kalian lagi bareng, pasangan kamu gak pegang gadget supaya bisa fokus habisin waktunya ngobrol berdua sama kamu.
3. Physical Touch
Next, kamu atau pasanganmu yang punya bahasa kasih ini akan merasa disayang atau cintai ketika ada sentuhan fisik. Eitsss... bukan yang menjerumus ke arah negatif yaa! Tapi sentuhan fisik seperti belaian, pelukan, patting, kiss, atau sekedar berpegang tangan aja tuh udah bisa bikin pasangan kalian merasa disayang banget lho. Misalnya, selama jalan di mall, dia terus megang tangan kamu.Â
4. Act of Service
Kamu yang punya bahasa kasih ini merasa kalo actions speaks louder than words. Gimana -- gimana? Maksudnya, kamu lebih suka kalo pasanganmu lebih banyak "do" nya daripada "talk". Singkatnya, kamu lebih merasa dicintai kalo dilayani oleh pasangan, begitu pula sebaliknya, kamu juga biasanya akan mengungkapkan cintamu dengan melayani pasangan mu.Â
Misalnya, kalo pasangan kamu bantuin bawain tas mu pas lagi jalan, bantu bukain pintu, nganterin pulang, atau bahkan nyuci piring saja pun udah bikin kamu merasa sangat precious. Nah, jadi buat kamu yang punya pasangan dengan bahasa kasih ini, mendingan talk less do more deh! Â
5. Receiving Gifts
Kalau kamu atau pasanganmu memiliki bahasa kasih ini, berarti kalian suka dikasih hadiah dan memberikan hadiah. Yes, kalian akan merasa disayang kalo dikasih hadiah.Â
Tapi.... perlu digarisbawahi, suka menerima hadiah bukan berarti kamu atau pasanganmu itu matre ya! Karena hadiah yang dikasih ini sebenarnya gak perlu yang mahal, mewah, atau yang gimana gitu.Â
Bahkan hadiah -- hadiah kecil atau yang murah-pun juga tetep bisa bikin kamu atau pasanganmu senang menerimanya, Soalnya, yang dilihat bukan harga-nya, melainkan makna dibalik kado pemberian ini, seperti perhatiannya, effort untuk milihnya sambil mikirin kamu, dan ketulusannya.Â
Misalnya, pasangan kamu beliin kamu coklat karena kamu lagi craving for it, atau saat pasangan mu lagi keluar kota, dia bawain oleh -- oleh pulang untuk kamu.Â
Nah, disini kamu gak peduli hadiah -- hadiah ini mahal atau murah, yang terpenting adalah perhatiannya, ketulusannya, dan usahanya. Yang bakal ada dipikiranmu itu, "oh! Berarti doi masih mikirin aku walaupun lagi sibuk kerja diluar kota".
Dalam konteks hubungan romatis, kalau bahasa kasih ini tidak didapatkan sesuai dengan bahasa kasih kamu atau pasanganmu, maka bisa membuat kamu ataupun pasanganmu jadi merasa bahwa dirinya tidak dicintai, tidak dihargai, dan tidak puas dengan apapun yang dilakuin oleh pasangan, bahkan bisa membuat salah satu atau keduanya jadi frustrasi terhadap hubungan tersebut. Tapi jangan khawatir! Memiliki bahasa kasih yang berbeda, bukan berarti kalian tidak cocok kok!
Kamu harus tau kalau memang pada dasarnya, dalam membangun sebuah hubungan yang sehat dan awet, hubungan kalian harus didasari oleh kasih, yang memungkinkan kalian untuk saling menerima satu sama lain dalam segala kelebihan maupun kekurangannya.Â