Mohon tunggu...
Angela B Torimtubun
Angela B Torimtubun Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga yang suka berpetualang dan menikmati kopi, bisa di jumpai di IG @angela_torimtubun

Pendiri inisiatif Literasi "Ruang Berbagi" di Manokwari - Papua Barat, yang fokus pada Literasi dan Pendidikan anak. Ruang berbagi menjumpai anak-anak untuk menyemangati anak-anak Papua berani bermimpi dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Ruang Berbagi mempunyai project seperti gerakan membaca, gerakan mengajar dan mendirikan pojok baca di kota maupun pelosok dengan konsep bermain sambil belajar untuk berkarya bagi bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memeluk Impian di Hari Kemerdekaan

18 Agustus 2021   09:01 Diperbarui: 18 Agustus 2021   09:05 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan, Mereka telah mengorbankan dirinya untuk gugur di medan juang karena cintanya atas tanah air yang di pijaknya.

Perjuangan mereka akan selalu menghadirkan cerita yang akan di kenang sepanjang masa.Kemerdekaan yang telah di wariskan setidaknya harus di perjuangkan juga, perjuangan panjang yang mampu mengukir masa depan yang lebih baik. 

Merayakan hari kemerdekaan di tengah-tengah masa pandemi tak menyurutkan semangat  dari para penggiat literasi untuk terus menebar karya.Ini memang masa-masa yang sulit, tapi berdiam diri untuk tidak melakukan sesuatu juga rasanya akan semakin rumit. 

Sebagai penggiat literasi anak yang sangat peduli dengan pendidikan anak-anak di pelosok,  memaknai hari kemerdekaan ini sebagai semangat untuk melakukan perubahan meskipun ruang gerak yang sempit.

Jika sebelum masa pandemi, kami masih bisa berjumpa dengan anak-anak tiga sampai empat kali dalam sebulan, namun di masa pandemic ini semua kegiatan di batasi, bahkan kami hanya bisa berkegiatan sekali dalam sebulan bahkan di hentikan.

Keadaan ini sungguh memprihatinkan, ketika pada kenyataannya masih banyak anak-anak yang belum merdeka dari buta aksara. Pendidikan yang belum merata, ketersediaan sumber daya di pelosok yang minim menjadi salah satu kendalanya.

Berliterasi  di masa pandemi memang tak mudah untuk di jalani, namun segala upaya masih bisa di usahakan jika ada niat dan semangat. Tetap menyediakan akses buku bacaan bagi anak-anak dan menyediakan alat-alat tulis bagi mereka adalah salah satu hal yang masih bisa dilakukan.

Semoga semangat terus berkobar dan kepala tetap tegar untuk melihat mimpi-mimpi yang bertebaran supaya tidak jatuh dan mati. Bersama kita berlari pada tujuan yang sama  mengejar ketertinggalan, untuk sebuah rasa, rasa merdeka.

Kita mampu karena bersama, tak ada kekuatan sebesar kuatnya banyak impian yang saling menggenggam untuk kebaikan.Tak butuh perdebatan soal ragam corak yang hitam,putih atau abu-abu, sebab keindahan ikal,lurus dan keriting  membentuk simpul erat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun