Mohon tunggu...
Angelica Veronika
Angelica Veronika Mohon Tunggu... -

hanya seorang cewek yang mencoba untuk nyumbang tulisan. Sebenernya cuma buat iseng2 aja sih.. hahahaha...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Persahabatan? Nggak Penting!

15 September 2010   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:14 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu, tepatnya pukul 6, matahari mulai terbenam. Violet menatap langit senja dan termenung sendiri. Tiba-tiba, dia berfikir tentang apa yang tidak pernah difikirkannya selama ini. Persahabatan.

“ini prinsip gue : ‘persahabatan itu cuma hal yg ga penting di dunia!’ Kenapa orang punya sahabat? Buang waktu! Selama gue bisa melakukan sesuatu sendiri, gue ga butuh siapapun tuh! Ga ada persahabatan yg sempurna di dunia ini, kecuali persahabatan yang dipertahankan.” kata violet di dalam hati.

Di sekolah...

“eh, lo! Pergi lo sana! Ini tuh meja gue sama temen-temen gue! Dan lo ga berhak duduk disini!” bentak seorang cewek berambut panjang itu. Namanya Minie. Dia itu cantik, tapi sayangnya, sifatnya kayak gitu. Ih, serem!

“Maaf ya.. gue kira ini meja ga ada yang huni!” sahut Violet sambil menjulurkan lidahnya. Berusaha mengejek Minie dan teman-temannya.

Anak super mandiri itu terbiasa hidup sendiri. Dari kecil, orang tuanya meninggalkannya dan menitipkannya di Panti Asuhan. Dia tidak mempunyai seorang teman, dari kecil sampai sekarang. Karena memang, dia tidak tertarik untuk bersosialisasi dengan orang lain, dan orang lain pun tidak mau mendekati dirinya. Sampai dia berumur 17 tahun pun, tidak ada yang mendekatinya.

Bel berbunyi...

“Anak-anak, hari ini kalian kedatangan siswa baru. Dia pindahan dari SMA Pelita.” Sang guru menerangkan panjang lebar tentang kedatangan siswa baru itu.

“Ayo masuk, nak!”Sambil mempersilahkan si siswa baru itu masuk untuk memperkenalkan diri.

Siswa baru? Aduh, males banget deh. Padahal violet sudah terbiasa sama anak-anak sekelasnya yang sering ngejekin dia. Eh, sekarang muncul monster baru lagi di kelasnya.

“Nama saya Natalia Alexandra. Saya pindahan dari SMA Pelita. Salam kenal semuanya!”Gumam Natalia sambil memainkan tangannya saat sedang memperkenalkan diri.

***

Sejak kedatangan Natalia ke sekolah violet, sepertinya violet merasa berat hati untuk menanggapi ajakan ngobrol Natalia. Memang violet orangnya begitu. Dia tidak pernah menggubriskan kedatangan si siswa baru itu. Malahan, Natalia jadi duduk bareng sama violet lagi. Selama ini kan, tidak pernah ada orang, atau manusia, atau sejenis itu lah yang mau duduk sama violet. Kok bisa ya, Natalia duduk sama violet?

“Lo apaan sih, Nat? Mau lo apa? Lo jangan deket-deket sama gue deh.. Gue bisa nerkam lo, lohh..” Cetus Violet sambil memainkan tangannya, meniru binatang singa.

Natalia memasang tampang aneh, merasa omongan Violet serius. Tetapi, Natalia langsung menanggapinya dengan sedikit senyum manis yang terpaksa. “Hah? Emang iya? Hahaha... Lo siluman singa ya? Ga mungkin lah lo nerkam gue. Lo kan sahabat gue! Hahaha...”

“Hah? Sahabat? Jangan sebut-sebut 1 kata itu di depan gue. And by the way, lo bilang kita SAHABAT? Sahabat dari hongkong?! Temenan aja kagak!” Sahut Violet.

“Ih, lo jahat banget sih, Violet..” ujar Natalia sambil memasang wajah yang memelas.

Haha. Ya iyalah, SAHABAT? Itu kan kata yang paling dibenci sama Violet. Disebut lagi sama Natalia. Jelas, Violet akan marah. Tapi biarpun begitu, Natalia tetap saja lengket sama Violet, meskipun Violet tak menggubrisnya.

***

Di dalam kegelapan yang dingin, Violet kembali merenung. Tentang sahabatnya itu loh, Natalia. Uppss, maksudnya temen. Eh, bukan temen juga kan? Jadi apa dong? Memang Violet seperti itu. Ga punya sahabat, temen aja ga punya. Dia ga pernah menanggapi orang yang ada di sekelilingnya. Dia itu terlalu cinta pada “kesendirian”.

“Tuh anak emang bener bikin gue bingung deh.. Dia satu-satunya orang yang mau deket sama gue! Parah! Itu namanya di luar batas!” Ejek Violet dalam hatinya.

“Ah, bodo deh! Gue tidur aja. Besok, gue mesti jauh-jauhhhh dari tuh anak!” Sahut Violet terobsesi.

***

Hari ini, Violet merasa ingin secepatnya sampai di sekolah. Tumben loh, biasanya kan, dia ogah-ogahan ke sekolah!

“Akhirnya, nyampe juga gue.. Fiuhhh!” Gumam Violet sambil menatap sekolahnya itu yang tak begitu bagus.

Tiba-tiba, ada sekelompok cewek-cewek ga jelas datang ke arahnya. Siapa lagi kalau bukan Minie and the genk?? Yah, mulai deh.

“Wow wow wow, si anak kuper ini, udah punya SAHABAT ya??” Seru Minie sambil menghampiri Violet dengan gaya centilnya itu.

“SAHABAT? Darimana? Dari Hongkong? Ngigo lo, ya? Emang siapa sahabat gue, hah?!” Sahut Violet dengan lantang, sambil membela dirinya.

“GUE! Lo mau apain Violet? Beraninya Cuma sama 1 orang doang, lo! Sini maen keroyokan!” Cetus Natalia secara tiba-tiba, memotong pembicaraan, dan berusaha menantang.

“Oh, elo toh.. Berani juga lo, ya! Girls, makanan lo tuh.. Hajar!” Perintah Minie kepada genknya.

Wah, Violet dan Natalia terancam tuh. Berani-beraninya dia melawan genknya si Minie itu. Genk mereka itu adalah Genk cewek yang paling killer. Jadi, paling ditakuti gitu deh. Cowok-cowok aja babak belur. Hahaha.

BAAAKKK!! DUAAKKK!! JGRRRRRR!!! Minie and the Genk sedang asyik memukuli Violet dan Natalia sampai babak belur. Mereka sih, udah tau cuma berdua, sok-sokan menantang! Mereka kan berlima!

***

Setelah keroyokannya selesai, Violet dan Natalia babak belur. Mereka mengalami luka memar yang memang cukup parah. Violet tetap sadar, tetapi Natalia pingsan tak sadarkan diri. Violet dengan cepat membawanya ke Rumah Sakit terdekat.

“Nat, lo sadar dongg... Semuanya salah gue. Seharusnya lo ga usah belain gue tadi. Biar gue aja yang ngadepin mereka. Lo itu emang SAHABAT sekaligue TEMEN gue yang paling baik deh..” Kata Violet sambil menangis tersedu-sedu.

Saat itu cuaca sedang mendung, angin berhembus kencang, matahari sudah tak terlihat lagi, hanya tampak awan gelap, disertai hujan rintik. Violet tetap manangis di depan sahabatnya yang sedang melewati masa-masa sulit itu. Tapi tiba-tiba...

“Lo udah ngakuin gue jadi sahabat lo, Vi?” Ujar Natalia, yang tiba-tiba terbangun karena mendengar sahabatnya itu mengakui dirinya sebagai sahabat sepenuhnya.

“Hmmm... Hehehehe...” Kata Violet malu.

“Lo udah sadar? Yang mana yang sakit?” Cetus Violet lagi, kepada sahabatnya itu.

“Ya, udahlah! Kalo gue belom sadar, gimana bisa gue ngomong sama lo?? Hahahaha...” Natalia tertawa.

Seminggu kemudian, Natalia diijinkan dokter untuk pulang. Memang secara kondisi fisik, Natalia sudah sembuh total. Tapi mungkin, secara batin, dia masih trauma.

***

Sore itu tepatnya pukul 6, matahari mulai terbenam. Violet dan Natalia menatap langit senja sambil bersantai. Tiba-tiba, Violet ingat sesuatu. Sesuatu yang pernah dilakukannya seperti sekarang ini. Tapi dulu, tidak ada yang menemaninya. Tapi sekarang, dia sedang ditemani oleh sahabat baiknya itu, Natalia.

“Gue pikir, udah saatnya gue ubah prinsip gue yang waktu itu. Sekarang, ini prinsip gue : ‘Adanya persahabatan dan adanya sahabat itu ternyata penting!’ Emang sih, ga ada persahabatan yang sempurna di dunia ini. Tapi, pelajaran kali ini bikin gue sadar akan pentingnya sahabat dan persahabatan. Meskipun terkadang sahabat itu sendiri sering bikin kita resek dan emosi, tapi sahabat itu pasti menemani kita disaat kita sedih maupun senang. Seperti sahabat gue yang satu ini, Natalia. She is my first best friend forever. Sahabat sekaligus temen gue yang paling baikkkk di dunia! Dan 1 lagi! Kata “SAHABAT” yang paling gue benci itu, jadi kata yang paling terindah dihidup gue! Hahahaha...” Gumam Violet dalam hati.

“Nat! main yuk!” Ujar Violet tiba-tiba.

“Ha? Main apaan?” Tanya Natalia terbingung-bingung.

“Udah, ikut gue aja! Yuk!” Ajak Violet.

“Tapi, ga jauh-jauh kan?” Sahut Natalia, mencoba meyakinkan diri.

“Ah, CEREWET! Hahahaha...” Canda Violet.

“Yuk!! Hahahaha...”Natalia tertawa.

@@@

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun