Kehidupan ini seperti roda pedati yang berputar. Disatu waktu kita diatas dan diwaktu yang lain kita bisa saja dibawah. Itu hal yang  alamiah dan wajar di lini kehidupan kita. Disatu waktu kita memiliki kebahagia , memiliki harta yang berlimpah, memiliki sanak saudara, teman-teman yang berada di dekat kita. Tetapi tidakn menutup kemungkinan jika kita akan mengalami posisi terendah. Saat dimana kita berkekurangan, baik secara materi dan rohani, disaat untuk makan saja kita terkatung-katung mencari nya, disaat dimana seluruh keluarga, sanak saudara dan teman-teman menjauhi kita karena tidak memiliki apapun.
Hal itu bisa saja terjadi kepada kita masing-masing. Namun apakah putus asa menjadi jalan satu-satu nya melepaskan diri dari posisi dibawah itu? Tidak! Putus asa bukanlah satu-satu nya jalan terbaik yang harus kita tempuh ketika kita berada di posisi bawah. Lalu apa yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah Menjadi Kuat. Menjadi kuat seperti batu karang yang kokoh, walaupun dia dihantam oleh ombak kencang, dia tetap berdiri kokoh seraya menantang sang ombak.
Hendaklah pribadi kita menjadi seperti batu karang yang kokoh tersebut saat badai pencobaan datang ke dalam kehidupan kita. Mungkin bukan hal yang mudah bagi kita menjadi seperti itu, tetapi jika kita memiliki tekad dan memiliki keyakinan, penulis yakin tidak ada yang tidak mungkin. Selain daripada itu, hendklah setiap kita manusia memiliki pengharapan kepada Tuhan. Berpengharapanlah selalu, yakinlah bahwa hidup adalah proses dan badai cobaan adalah alat untuk menempah setiap insan manusia menjadi seperti batu karang yang kokoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H