[caption caption="Cover yang menarik. Dokpri"][/caption]Novel karya Ilana Tan ini merupakan salah satu dari novel 4 musim yang bagi saya cukup terkenal. Novel pertamanya berjudul Summer in Seoul, novel keduanya berjudul Autumn in Paris, novel ketiganya berjudul Winter in Tokyo dan novel keempatnya berjudul Spring in London. Alasan saya memilih novel ini adalah karena judulnya 'agak' menarik hati saya, sinopsis buku ini sangat membuat saya ingin segera pulang dan membaca buku ini di kamar saya. Di artikel ini, saya akan mengulas beberapa hal yang saya sukai dari novel ini.
Tokoh utama di novel ini ada 2, yaitu Ishida Keiko (perempuan) dan Nishimura Kazuto (laki-laki). Saya sangat menyukai mereka berdua, terlebih lagi penggambaran sang penulis akan kedua tokoh ini yang bisa membuat kita sebagai pembaca mengira-ngira bagaimana rupa mereka. Tokoh-tokoh pendamping yaitu Kitano Akira, Iwamoto Yuri, Sato Haruka, Sato Tomoyuki, Takemiya Shinzo, dan juga Kakek dan Nenek Osawa. Tokoh favorit saya di novel ini, bukanlah tokoh utamanya, melainkan Kitano Akira. Tetapi saya tidak bisa terlalu membahas tentangnya, karena Akira tidak banyak muncul.
Keiko, -begitulah biasanya dia disapa- gadis peranakan Indo-Jepang ini menurut saya sangat manis, panikan, cerewet, perhatian, baik, dan agak childish. Saya merasa bisa relate dengan dia, yaitu saat dia cemburu, tetapi tidak mengatakan apa-apa dan hanya diam. Yang saya sukai dari Ishida Keiko adalah karakternya yang tidak berpura-pura lemah demi mendapatkan perhatian, fakta bahwa ia tidak melupakan first lovenya adalah bukti bahwa ia orang yang penyayang dan childish. Ehem.
Kazuto, seorang fotografer profesional yang sangat baik, penyayang, romantis, perhatian, dewasa, agak posesif menurut saya, humoris, dan sangat tampan. Kazuto, dalam imajinasi saya selama membaca novel ini, sangat memerhatikan Keiko. Dia bisa membuat Keiko sangat nyaman dan bahagia apabila bersama dengannya. "Ah, cowok impian," pikir saya.
Begini kira-kira ceritanya.
Kazuto yang sakit hati karena wanita yang dicintainya, Iwamoto Yuri, akan menikah dengan sahabatnya sendiri, Jason, pergi ke Jepang setelah 10 tahun tidak pernah menginjakkan kaki di negeri Sakura itu. Di Jepang ia hanya ingin menenangkan hati dan melupakan Yuri, kalau ia bisa. Itulah alasan mengapa ia memilih apartemen kecil di pinggiran kota, agar bisa menenangkan hati dan agar bisa terhindar dari jangkauan orangtuanya, yang kemungkinan besar akan menariknya kembali ke New York kalau mereka mengetahui tempat tinggal Kazuto.
Di apartemen itu, ia bertetangga dengan Ishida Keiko. Kali pertama mereka bertemu, bukanlah hal yang menyenangkan. Kazuto dikira pingsan oleh Keiko, sehingga gadis itu mengendap-endap di depan pintu Kazuto. Kazuto yang cepat-cepat membuka pintu, mengejutkan Keiko dan Keiko pun tersungkur. Bukan pertemuan pertama yang diimpi-impikan kita, kan? Tetapi pertemuan itulah yang akan merubah perasaan mereka berdua terhadap satu sama lain.
Dari pertama bertemu, Kazuto memang merasa ada yang aneh dari Keiko ini, bukan aneh dalam hal negatif. Ia merasa nyaman, senang, tenang, dan yang paling penting, ia bisa melupakan Yuri saat bersama dengan Keiko. Ia sama sekali tidak memikirkan Yuri. Kazuto dengan tidak sengaja melihat Keiko saat berjalan-jalan, lalu ia memotret Keiko beberapa kali. Saat orang-orang lain melihat foto tersebut, mereka mengatakan bahwa Kazuto tidak mungkin memotret sebagus ini kalau tidak tertarik.
“Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap?” - Nishimura Kazuto
Kata-kata itu membuat saya yakin kalau Kazuto itu laki-laki yang romantis. Ia membuat langit-langit Keiko dipenuhi bintang yang menyala saat gelap. Keiko takut gelap, makanya Kazuto melakukan itu. Romantis ya..
Saya berpendapat Kazuto agak posesif, atau bisa dibilang sedikit pencemburu, karena saat diberi cookies hadiah natal oleh Keiko, ia tidak suka dengan pikiran kalau orang lain juga mendapat yang sama seperti dia. Seakan-akan ia tidak spesial. Ia juga meminta Keiko untuk melupakan Kitano Akira, cinta pertama Keiko, saat mereka kencan di malam natal.