Mohon tunggu...
Anfiyah ZahrotulWahidah
Anfiyah ZahrotulWahidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seputar Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dan Kesehatan Mental: Menyelisik Fakta di Balik Stereotipe

6 Desember 2023   02:43 Diperbarui: 6 Desember 2023   03:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sikap Dalam Menghadapi Tekanan atau Stres

Dalam menghadapi stres, terdapat perbedaan respon antara laki-laki dan perempuan. Otak perempuan memiliki tingkat respon kewaspadaan yang cukup sensitif terhadap adanya stres. Stres memicu pengeluaran hormon tertentu sehingga dapat memunculkan perasaan gelisah dan takut. Sedangkan pada laki-laki, secara umum mereka bisa menghadapi dan menikmati adanya stres dan persaingan, justru menganggap bahwa stres dapat memberikan dorongan yang positif.

Laki-laki akan cenderung memiliki keinginan untuk menyelesaikan masalah dengan mencari solusi praktis dan fokus pada penyelesaian masalahnya. Reaksinya juga lebih eksternal, misalnya dengan mengekspresikan tekanan melalui aktivitas fisik dan verbal. Laki-laki juga cenderung untuk merahasiakan masalahnya dan menahan diri mereka termasuk ke dalam bentuk perlindungan diri. Sedangkan perempuan lebih cenderung terbuka dalam berbicara tentang tekanan yang sedang dialami dengan mencari dukungan secara emosional. Beberapa perempuan cenderung mengekspresikan tekanan melalui ekspresi emosional, serta mencari dukungan kelompok. 

Kesenjangan Gender dalam Kesehatan Mental

Dalam penggunaan layanan kesehatan mental, Laki-laki lebih jarang untuk melakukan konsultasi dengan ahli dibandingkan perempuan. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan sikap laki-laki dalam menghadapi suatu masalah lebih cenderung menggunakan problem focused coping, sehingga cenderung tertutup ketika menghadapi masalah. Sedangkan perempuan lebih cenderung menggunakan emotion focused coping sehingga lebih mudah untuk menceritakan permasalahan yang sedang dialami. 

Kesenjangan peran gender dalam kesehatan mental yaitu mencerminkan perbedaan tugas, tanggung jawab, dan tekanan yang dihadapi oleh laki-laki dan perempuan dalam lingkungan masyarakat. Faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat stres, akses terhadap dukungan sosial, serta cara individu dalam menanggapi masalah. Misalnya, perempuan yang kemungkinan menghadapi tekanan tambahan terkait peran ganda sebagai pengasuh keluarga sekaligus pekerja, sehingga tuntutan ini dapat berdampak pada kesehatan mental mereka. Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi pada perempuan selama siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause juga dapat mempengaruhi kesehatan mental.  

Dalam penjelasan tersebut, kita mendapati bahwa perempuan cenderung lebih rentan terkena gangguan kesehatan mental. Faktor-faktor yang melibatkan peran ganda, tekanan sosial, dan ketidaksetaraan gender memperkuat kerentanan perempuan terhadap gangguan mental. Peran ganda menuntut perempuan untuk dapat memenuhi tanggung jawab pekerjaan dan peran pengasuh dalam keluarga, hal tersebut menciptakan tekanan yang luar biasa bagi perempuan. Seringkali, perempuan merasa terjebak dalam situasi yang saling bertentangan, memunculkan konflik internal yang dapat memicu stres dan gangguan mental. Hal ini diperparah oleh ketidaksetaraan gender yang masih terus ada hingga saat ini. Ketidaksetaraan gender ini bisa membatasi akses perempuan terhadap pendidikan, pekerjaan, dan dukungan sosial yang dapat menjadi faktor pelindung terhadap gangguan mental.

Namun, meski perempuan dianggap lebih rentan, perlu diingat bahwa laki-laki juga bisa memiliki masalah yang serius terkait kesehatan mental. Oleh karena itu, perlu untuk mengambil pendekatan dengan mempertimbangkan perbedaan dan menilai kebutuhan individual, terlepas dari jenis kelamin. Hal ini sangat penting dalam upaya pencegahan dan perawatan kesehatan mental. 

Referensi : 

Arifia, I. (2021). Perempuan Rentan Alami Masalah Kesehatan Mental, Pakar Psikologi UNAIR Uraikan Penyebabnya. UNAIR NEWS. https://news.unair.ac.id/2021/04/26/perempuan-rentan-alami-masalah-kesehatan-mental-pakar-psikologi-unair-uraikan-penyebabnya/?lang=id 

Rahman, A., Putra, Y. Y., & Nio, S. R. (2019). PERBEDAAN STRATEGI COPING STRESS PADA PEDAGANG LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI PASAR PENAMPUNGAN. Jurnal Riset Psikologi, 2019(1), 1--11. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24036/jrp.v2019i1.6340 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun