Panas terik Jakarta sudah terkalahkan oleh panas isu Pilkada DKI. Sikut sana-sini mulai terlihat secara tersurat ataupun tersirat. Kalau cuman sekedar sikut program sih okelah, toh demi kebaikan bersama. Bagaimana jika sikut-sikutan tentang SARA? Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan atau biasa disingkat SARA adalah senjata mata dua yang bisa secara efektif menjatuhkan lawan politik dan bisa juga efektif memberikan citra negatif ke diri sendiri. Sudah banyak masyarakat yang sadar dan menolak isu SARA dalam pertarungan wacana politik.
Berkembangnya pola fikir masyrakat memang dipengaruhi banyak faktor salah satunya lingkugan Jakarta yang merupakan Ibukota dari Negara yang berarti tingkat pendidikannya pun terus berkembang. Tidak heran jaman sekarang ini, sudah banyak yang mampu berfikir rasional.
Perwakilan Kelompok Tokoh & Masyarakat Sipil yang diwakilkan oleh Setara Institute mengadakan petisi melalui change.org. Ayo dukung!
Berikut adalah link petisi yang ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Tito bertajuk “Jangan rusak pilkada dengan isu SARA!”
Kurang lebih Petisi ini berisikan tentang menjaga toleransi dan persatuan. Adanya petisi ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat supaya terus menjaga NKRI yang terdiri dari keberagaman.
Hingga hari ini, petisi sudah ditanda-tangani oleh 16rb dan nampaknya akan terus bertambah.
“Dukungan itu pula menunjukkan bahwa banyak orang yang menghendaki agar demokrasi kita semakin berkualitas. Mereka yang mendukung petisi meyakini bahwa penggunaan isu SARA dan penyebaran permusuhan akan melemahkan demokrasi dan rasionalitas berpikir warga yang akan menentukan pilihannya. Ayo kita sebarkan semangat keberagaman dan perdamaian untuk Indonesia.” Ujar Ismail Hasani peneliti dari Setara Institute
Untuk itu agar dapat tercipta pilkada yang berkualitas maka harus didukung adanya bentuk kampanye yang sehat dan berkualitas pula. Pilkada yang berkualitas dilakukan dengan adu program kerja serta visi dan misi bukan melakukan negative campaign menggunakan isu SARA. Masyarakat kita semakin cerdas dan penggunaan isu SARA sama sekali tidak akan menarik jumlah pemilih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H