Mohon tunggu...
Anfasa CholidatuzZuhro
Anfasa CholidatuzZuhro Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Univeritas Jember

https://unej.ac.id/id/

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Dasar Klasterisasi Industri

1 Desember 2019   17:24 Diperbarui: 1 Desember 2019   17:30 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam konsep dasar klaster industri memiliki berbagai macam keunggulan yang dapat memberikan upaya dalam memajukan industri pada suatu wilayah yang dibatasi oleh kondisi geografi yang ada di wilayah tersebut. secara garis besar cluster industri merupakan suatu konsentrasi geografis yang saling berkaitan satu sama lain khususnya terhadap pemasokan bisnis yang dibantu juga oleh beberapa kelembagaan dibidang tertentu.  Cluster dianggap dapat meningkatkan suatu produktivitas perusahaan dengan melalui persainan secara nasional maupun global di suatu perkotaan.

Klaster industri atau yang juga bisa disebut sebagai klaster bisnis merupakan salah satu aspek perekonomian suatu wilayah yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang berhasil menerapkan konsep ekonomi klaster dalam sektor industri guna menumbuhkan perekonomian negara.

Mengidentifikasi peluang untuk mengembangkan dan menumbuhkan regional ekonomi melalui memetakan aset dan nilai dalam strategi pengembangan pembangunan nasional merupakan salah satu manfaat dari pendekatan klaster industri itu sendiri. Selain itu klaster industri juga berguna untuk meningkatkan pendapatan dengan penyerapan tenaga kerja yang sangat besar untuk memberikan konstribusi yang besar terhadap industri perkotaan dan menghubungkan kemitraan dalam perusahaan -- perusahaan yang ada di wilayah tersebut.

Dalam pembentukan klaster juga bisa membantu beberapa industri kecil yang ada di wilayah tersebut guna meningkatkan daya saing antar sektor. Sehingga pendekatan klaster industri menjadi salah satu alternatif dalam pengembangan komoditas utama pada suatu wilayah. Dalam mengaplikasikan konsep klaster industri bisa dari segi nilai historis sebuah wilayah maupun potensi akomodasi yang kemudian direncanakan suatu pembentukan terkait dengan konsep klaster industri yang sesuai dengan wilayah tersebut.

Khususnya juga pada wilayah yang memiliki potensi dalam sumber daya alam yang besar. Karena apabila sumber daya alam di suatu wilayah dapat dioptimalkan dengan baik oleh sumber daya manusia yang ada maka akan dapat memberikan dampak dan dorongan terhadap ekonomi wilayah itu sendiri. Pengoptimalan klaster industri di beberapa sektor dalam suatu wilayah dapat juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan mutu SDA yang ada di wilayah tersebut yang nantinya akan mendorong perekonomian suatu wilayah.

Model dalam suatu klaster industri terdapat berbagai macam model, namun model yang sering digunakan, bahkan hingga dijadikan sebagai acuan dan rujukan guna mengembangkan klaster industri adalah Model Berlian Porter. Model ini telah dikembangkan menjadi beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu sama lain yang dapat dijadikan sebagai penentu dalam keunggulan daya saing antar sektor.

Antara lain kondisi faktor sumber daya yang ada, supply and demand, strategi dan struktur dalam pengembangan, serta persaingan suatu perusahaan industri yang berkaitan dan juga perusahaan industri sebagai penunjang. Namun dari keempat faktor tersebut, industri terkait dengan industri penunjang merupakan determinan pendukung keunggulan kompetitif nasional sebagai konstribusi terpenting dari model teori Berlian Porter tersebut. industri penunjang itu dapat berupa dorongan dari pemerintah dan dorongan dari parlemen yang lain.

Pelaku dalam klaster industri itu sendiri berupa perusahaan yang bergerak dalam bidangnya serta perusahaan yang tergolong dalam industri pendukung, baik pendukung dari pemasokan bahan baku, perlengkapan maupun industri lanjutan dari industri inti tersebut. Bagi perencanaan suatu wilayah konsep klasterisasi guna meningkatkan ekonomi suatu wilayah untuk mengembangkan wilayah tersebut yang bersifat geografis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun