Oleh Annisa Nur Fadhillah
Suatu yang menjadi bagian dari hidup seorang manusia akan menumbuhkan rasa kecintaan terhadap sesuatu tersebut. Negara adalah salah satu bagian dari hidup seorang atau individu tersebut. Hal itu terjadi karena secara bersamaan asal keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri didalamnya. Ketika kesadaran diri muncul akibat persamaan yang ada di masing-masing individu, hal ini membangun persamaan tersebut dalam cakupan satu kesatuan yang utuh dan menjadi kelompok besar (dalam hal ini yaitu masyarakat) hingga tercapailah yaitu pembangunan negara.
Cara didalam suatu bangsa akan dinilai dalam sudut pandang kesatuan oleh pandangan diluar dari bangsa tersebut. Karakteristik-karakteristik suatu bangsa menjadi penilaian terhadap diluar bangsa tersebut dan menjadi identitas yang melekat pada bangsa tersebut. Kesadaran nasional merupakan salah satu pembuktian terhadap kecintaan terhadap negara. Nilai-nilai yang ditimbulkan oleh kesadaran akan adanya kesatuan didalam kehidupan bernegara merupakan efek yang ditimbulkan adanya kesadaran nasional. Kesadaran nasional adalah bentuk perwujudan memahami bahwa dalam keadaan yang satu. Selain itu, kesadaran nasional juga menjadi pemicu keadaan yang membentuk kepribadian bangsa. Dalam hal ini, ketika adanya kehadiran kesadaran bahwa dalam suatu kelompok besar (negara) yang memiliki persamaan mengungkapkan identitas yang terwakili dari individu sendiri dan atas nama suatu kelompok besar itulah penggambaran keseluruhan cara yang dilakukan oleh individu atau kelompok tertentu yang menempati suatu wilayah. Kesatuan-kesatuan ini baik dari persepsi maupun keputusan negara merupakan langkah bersama untuk mencapai cita-cita keinginan bersama sehingga, kesadaran nasional juga mewujudkan keadaan satu untuk semua, dan semua untuk satu.
Tahapan pencapaian kesadaran nasional ini yang dilakukan setiap individu dalam suatu masyarakat akan menghasilkan sikap nasionalisme. Menurut J.E. Renan, nasionalisme merupakan sebuah rasa persamaan suatu kelompok atau bangsa yang merasa bangsa satu kelompoknya yang berada dalam situasi dan kondisi dimana bangsa atau kelompok mereka berada dalam sebuah penderitaan dan kesengsaraan maka timbullah rasa nasionalisme tersebut.Menurut Anthony D. Smith mendefinisikan nasionalisme sebagai suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan dan identitas bagi suatu populasi, yang sejumlah anggotanya bertekad untuk membentuk suatu “bangsa” yang aktual atau “bangsa” yang potensial. Dalam pengertian tokoh tersebut, nasionalisme akan membawa perubahan-perubahan terhadap negara dan hal ini telah membicarakan tentang aktualisasi diri suatu negara. Aktualisasi diri didalam masyarakat dan dalam perwujudan suatu negara merupakan persiapan kemauan yang mendorong untuk terus bertumbuh dan berkembang menuju perwujudan diri dan keterbukaan serta eksploitasi potensinya (Kamaluddin,2013:104). Artinya, nasionalisme merupakan wujud aktualisasi diri individu yang diwakili oleh kelompok besar yakni keyakinan untuk mengembangkan potensi yang ada seluas-luasnya. Contoh nyatanya bahwa suatu bangsa melakukan perubahan-perubahan yang digerakkan oleh individu-individu dalam skala besar yang melakukannya atas dasar yang sama sehingga, suatu bangsa memiliki tujuan untuk bertekad membuat perubahan yang lebih baik dan mengarahkan kepada kemajuan. Kemajuan suatu negara merupakan nilai sukses yang terwakili dalam kerjasama individu yang hidup dalam ruang lingkup sama baik dari kesamaan wilayah yang ditempati hingga rasa kesamaan untuk mencintai wilayah yang ditempati.
Kecintaan terhadap bangsa yang menjadi perwujudan suatu negara adalahlangkah-langkah individu berazaskan nasionalisme. Dalam hal ini, nasionalisme menjadikan paham yang mengakar dalam perwujudan puncak kebutuhan dalam masyarakat. Oleh karenanya, pengelola nasionalisme dengan tujuan awal yang sama akan membentuk identitas negara itu sendiri baik tujuan awal yang baik maupun tujuan awal yang buruk. Hal ini menjadi penting dalam rangka mewujudkan pemenuhan kebutuhan negara yang paling puncak yaitu aktualisasi diri.
Sumber : Kamaluddin, Undang Ahmad. 2013. Filsafat Manusia; Sebuah Perbandingan antara Islam dan Barat. Bandung: Pustaka Setia
(http://luqmankareem.blogspot.com/2011/05/nasionalisme.html, diakses tanggal 25 Mei 2014, pukul 22.05)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H