Sumber Gambar: Badminton RI
Lama dahaga akan prestasi para punggawa tunggal putri indonesia. Ditunggu-tunggu, tak juga memberikan prestasi. Mulai dari Lindaweni hingga Gregoria Mariska serupa dan sama. Tidak ada prestasi yang melepas dahaga. Pelatih datang dan pergi. Bambang Suprianto dan Sarwendah yang sudah dua tahun melatih, seperti kehilangan kekuatan. Edwin Iriawan yang baru memasuki lahan itu, seperti masih perlu waktu lama untuk meraba dan menemukan pegangan.
Pada suatu masa saya terpikir, pemain tunggal putri kita sedang sekarat. Dan Tentulah harus diobati. Dengan obat dan penanganan yang tepat. Itu kemutalakan. Saya tiba-tiba teringat dan berpikiran yang tidak-tidak, jangan-jangan PBSI silap memberikan obat untuk sekaratnya pemain putri. Tidak sembuh, malah sekarat itu meraksasa dan menunggu datangnya ajal menyapa.
Mudah-mudahan tidak. Tentu saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H