Berkaitan dengan pengumuman bakal calon atlet-atlet yang akan mewakili Indonesia di ajang Thomas dan Uber Cup 2014. Ada sebuah tanda tanya besar bagi saya, Simon dan Firda masuk sebagai bakal calon atlet yang akan ikut dalam kejuaraan Thomas dan Uber Cup 2014 di India nanti.
Saya sebagai badminton lover sungguh kecewa dengan masuknya nama Simon  dan Firdasari, menurut dugaan saya, Simon yang baru saja meraih gelar juara di ajang Grand Prix Gold Malaysia 2014, bila terpilih nantinya akan menjadi wakil Indonesia di sektor tunggal ketiga, sedangkan Firdasari, sama seperti Simon, yang tahun 2014 sudah tidak menghuni pelatnas Cipayung lagi, bila terpilih nantinya akan menjadi perwakilan tunggal putri ketiga bagi kontingen Uber Indonesia nantinya.
Alasan mengapa saya kecewa adalah
1. "Saya belum ketemu dia (Simon). Dan saya rasa Simon juga sudah mentok" Alangkah lucunya bila Simon diikut sertakan dalam nama bakal calon yang akan mengikuti laga Thomas Cup 2014. Selain itu, saya juga kecewa dengan masuknya nama Firdasari dalam bakal calon yang akan mengikuti Uber Cup 2014,dikarenakan Firda bukan lagi atlet pelatnas, karena mengacu pada "sembilan pemain pelatnas yang dalam pantauan ketat PBSI waktu hingga usai gelaran Piala Thomas dan Piala Uber. Diantaranya adalah Linda, Aprilia, Maria Febe"Â Sudah seharusnya ajang Uber Cup ini untuk pembuktian apakah ketiga nama tersebut layak atau tidak menghuni pelatnas. Sudah seyogyanya, Thomas dan Uber Cup 2014 hanya memakai nama-nama yang masih bercokol di pelatnas Cipayung. Karena salah satu headline di media masa yang membuat saya bertanya-tanya "Pelatnas PBSI Akan Dibuat Angker Kembali"Â Apakah PBSI berani menjadikan ajang Thomas dan Uber 2014 nantinya sebagai hasil evaluasi para pemain pelatnas saja?
2.Saya rasa dengan tidak mengikutsertakan Simon dan Firda akan menjadi sangat fair, sehingga nantinya bila mereka tidak dapat menyumbangkan point untuk Indonesia, mereka tidak menjadi sasaran empuk cibiran para masyarakat, serta akan menjadi bias nantinya, bila mereka kalah, hasil evaluasi menjadi tidak objektif lagi terhadap keseluruhan performa tim pelatnas Thomas dan Uber Cup 2014 nanti.
3.Nama-nama atlet pro lainnya, sebut saja Pia dan Kido, tidak perlu dipanggil untuk memperkuat tim Thomas dan Uber Cup 2014.
4."Tahun depan, PBSI punya target di Piala Thomas dan Uber, Asia Games, dan Kejuaraan Dunia meskipun belum menjabarkan detil targetnya. Dengan skuad hasil cuci gudang, tak lagi warisan kepengurusan sebelumnya, sudah sepatutnya target-target tadi bisa dicapai" Â Apakah ini benar-benar pernyataan dari PBSI atau hanya kerjaan wartawan sebuah media masa online saja? Sangat menarik ketika saya membaca skuad hasil cuci gudang, tak lagi warisan kepengurusan sebelumnya, sudah sepatutnya target TUC, AG, dan KejurDun bisa dicapai di tahun 2014. Mari kita flashback, pasangan Tontowi/Liliyana merupakan kepengurusan sebelumnya, Ahsan/Hendra juga merupakan kepengurusan sebelumnya, Angga/Ryan pun sama, kita lihat saja, apa maksud dari kalimat diatas tersebut? Â Apakah Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra tidak diberi target kejuaraan dunia lagi di 2014? Atau apa? FYI: Tontowi/Liliyana dan Ahsan/Hendra meraih kejuaraan dunia Agustus 2013, sedangkan PBSI yang baru terbentuk Januari 2013.
source :
1.http://www.beritasatu.com/bulutangkis/157861-pelatnas-pbsi-akan-dibuat-angker-kembali.html
2.http://www.beritasatu.com/olahraga/161678-rexy-mainaky-saya-rasa-simon-sudah-mentok.html
3.http://sports.okezone.com/read/2013/11/14/40/897211/pelatnas-pbsi-memang-seharusnya-angker