Sedekah yang Ikhlas
Di sebuah desa kecil di kaki gunung, hiduplah seorang pemuda bernama Rian. Sejak kecil, Rian dikenal sebagai anak yang rajin dan suka menolong orang lain. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya yang sederhana namun penuh kasih sayang.
Rian selalu diajarkan oleh orang tuanya untuk selalu bersyukur dan berbagi dengan sesama. Ia teringat pesan Rasulullah SAW, "Sedekah itu dapat menghapus dosa seperti air memadamkan api."
Suatu hari, Rian sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah ketika ia melihat seorang kakek tua yang tampak lemah dan kelaparan. Kakek itu duduk di pinggir jalan dengan tangan gemetar dan wajah pucat. Rian merasa iba melihat kakek itu. Tanpa pikir panjang, ia langsung membelikan makanan untuk kakek tersebut.
Rian memberikan makanan itu kepada kakek dengan senyuman yang tulus. Kakek itu mengucapkan terima kasih dengan penuh rasa haru. Ia menyantap makanan itu dengan lahap dan tampak sangat bahagia.
Melihat kebahagiaan kakek itu, Rian merasakan kehangatan di dalam hatinya. Ia merasa sangat senang bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Ia pun berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berbuat baik dan membantu orang lain semampunya.
Sejak saat itu, Rian selalu menyisihkan sebagian uang jajannya untuk bersedekah. Ia tidak pernah pamer atau mengharapkan imbalan apa pun. Ia hanya ingin membantu orang lain dengan hati yang ikhlas.
Suatu hari, Rian sedang dalam perjalanan pulang dari masjid ketika ia bertemu dengan seorang anak kecil yang menangis tersedu-sedu. Anak itu kehilangan dompet berisi uang yang digunakan untuk membeli beras untuk keluarganya yang kelaparan.
Rian merasa kasihan kepada anak itu. Ia langsung memberikan uang kepada anak itu untuk membeli beras untuk keluarganya. Anak itu sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada Rian.
Keesokan harinya, Rian terkejut ketika ia mendapatkan kabar bahwa ayah anak itu telah mendapatkan pekerjaan baru. Anak itu dan keluarganya pun tidak lagi kelaparan. Mereka datang ke rumah Rian untuk mengucapkan terima kasih. Mereka mengatakan bahwa Rian adalah malaikat penolong yang telah menyelamatkan mereka dari kelaparan.
Rian merasa terharu mendengar cerita itu. Ia tidak menyangka bahwa sedekah yang ia berikan dengan ikhlas dapat memberikan kebahagiaan yang luar biasa bagi orang lain.