Mohon tunggu...
Erwin
Erwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya

Create Memories with Content Writing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Hal Dasar "HIV-AIDS" yang harus dipahami

10 Juli 2024   14:31 Diperbarui: 10 Juli 2024   14:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan adalah kondisi holistik yang optimal dari individu atau kelompok, meliputi aspek fisik, mental, dan sosial. Ini mencakup kebugaran fisik yang baik, keseimbangan mental-emosional yang stabil, dan interaksi sosial yang produktif. Lebih dari sekadar ketiadaan penyakit, kesehatan mencakup kemampuan untuk mengatasi tantangan sehari-hari. Kesehatan memiliki peran krusial bagi individu, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan. Individu yang sehat dapat mencapai potensi penuh mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, karier, dan hubungan interpersonal, yang berkontribusi pada kebahagiaan dan kepuasan hidup. Di tingkat masyarakat, kesehatan yang baik menciptakan populasi yang produktif dan stabil secara ekonomi dan sosial, memungkinkan partisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi, politik, dan sosial. Ini juga mengurangi beban sistem perawatan kesehatan dan memperpanjang harapan hidup secara keseluruhan. Secara global, kesehatan menjadi kunci penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan tujuan global, memungkinkan negara-negara untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan dengan lebih baik. Negara-negara yang sehat cenderung lebih stabil dan berkolaborasi dalam mengatasi masalah global seperti wabah penyakit dan perubahan iklim, menyumbang pada perdamaian dan keamanan internasional. 

Dengan demikian, kesehatan bukan hanya menjadi tujuan bagi individu dalam mencapai kehidupan yang bermakna dan produktif, tetapi juga merupakan fondasi bagi masyarakat dan dunia dalam mencapai stabilitas, kemakmuran, dan keberlanjutan jangka panjang. Investasi dalam kesehatan individu dan populasi merupakan langkah penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang. Pandemi COVID-19 telah menjadi contoh nyata bagaimana masalah kesehatan dapat memiliki dampak yang luas dan mendesak bagi individu, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan. Penyebaran virus ini menyoroti pentingnya menjaga kesehatan dengan menjalankan protokol kesehatan publik, seperti menjaga jarak fisik, memakai masker, dan mencuci tangan secara teratur. Dalam konteks ini, kesehatan menjadi krusial karena menentukan tidak hanya kelangsungan hidup individu tetapi juga stabilitas sosial dan ekonomi global. Kepatuhan terhadap tindakan pencegahan tidak hanya melindungi individu dari penyakit tetapi juga mengurangi beban sistem perawatan kesehatan, memungkinkan sumber daya medis untuk diarahkan kepada yang membutuhkan, serta mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Pandemi ini menegaskan bahwa menjaga kesehatan secara kolektif adalah investasi penting untuk masa depan yang lebih stabil dan produktif bagi semua.

Di samping itu, terdapat penyakit lainnya yaitu HIV/AIDS, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini adalah salah satu penyakit menular paling berbahaya saat ini, yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini mengakibatkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun parah, meningkatkan rentan terhadap infeksi dan jenis kanker langka pada individu yang normalnya memiliki sistem kekebalan yang baik. HIV menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi seperti darah, air mani, cairan vagina, atau susu ibu yang terinfeksi. Proses penyebaran utama terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang terkontaminasi, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Virus ini menyerang sel-sel sistem kekebalan tubuh, terutama sel CD4, yang penting dalam memerangi infeksi. Akibatnya, kekebalan tubuh melemah dan tidak dapat efektif melawan infeksi dan penyakit.

Dampak dari HIV/AIDS sangat serius dan beragam. Individu yang terinfeksi berisiko tinggi mengalami infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, pneumonia, dan infeksi jamur yang berat, yang dapat menyebabkan penurunan signifikan dalam kesehatan dan bahkan kematian. Selain itu, HIV/AIDS memiliki dampak sosial dan ekonomi yang besar, terutama di masyarakat yang terpinggirkan atau dengan akses terbatas terhadap perawatan kesehatan. Stigma sosial terhadap individu yang hidup dengan HIV/AIDS sering menghalangi upaya pencegahan, pengobatan, dan dukungan yang diperlukan.

Secara global, penyebaran HIV/AIDS merupakan tantangan serius dalam kesehatan publik. Meskipun telah ada kemajuan dalam pencegahan dan pengobatan, upaya-upaya ini harus terus ditingkatkan untuk mengurangi jumlah infeksi baru dan meningkatkan kualitas hidup individu yang terkena dampaknya. Kesadaran masyarakat, pendidikan, dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai merupakan kunci dalam mengatasi tantangan ini secara efektif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun