Mohon tunggu...
Daru Anenggo
Daru Anenggo Mohon Tunggu... -

Belajar mandiri, tidak suka ela elu, mbebek dst\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mahfud MD Pemenang 'Carok'

9 Desember 2010   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:53 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1291874846289617579

[caption id="attachment_79185" align="alignright" width="275" caption="rakyatmerdeka.co.id"][/caption] Mahfud MD memenangkan ‘carok’ melawan Refly Harun mantan staf ahli lembaga yang dipimpinnya. Seperti yang diumum hari ini, tim investigasi tidak mampu membuktikan secara langsung adanya suap yang diterima hakim Mahkamah Konstitusi. Semua bermula dari tulisan Rafly Harun di harian kompas 25 Oktober 2010. Lengkapnya di sini.

Merasa kehormatannya diserang, Mahfud MD selaku ketua MK meradang. Ia memintaRafly Harun membuktikan kebenaran dengan membentuk tim investigasi.Tak tanggung – tanggung, Rafly diminta membentuk tim sekaligus menjadi ketua.Selanjutnya seperti kita ketahui ABN, BW dan BH tokoh – tokoh yang sudah tidak asing lagi kredibilitasnya dipilih untuk menjadi anggota tim.Dana pun disiapkan dan diberi waktu satu bulan untuk bekerja melakukan investigasi dan hasilnya seperti yang diumum hari ini.

Cara yang dipilih oleh ketua MK yang asli Madura ini sangat khas Madura. Berhadapan langsung tanpa basa – basi dan ‘tedeng aling – aling’. Ini mengingatkan saya ‘tradisi’ carok yang ada di sana. Carok katanya mempunyai arti bertarung untuk kehormatan. Carok merupakan ‘tradisi’ masyarakat Madura untuk menyelesaikan suatu masalah yang rumit dan pelik. Katanya sering berhubungan dengan harga diri, baik perorangan maupun kelompok. Caranya menantang untuk berkelahi dengan senjatakan celurit, baik satu lawan satu atau satu kelompok melawan kelompok yang lain. Siapa yang masih berdiri tegak/hidup dialah pemenangnya. Itulah cara paling terhormat untuk menyelesaikan persoalan mereka.

Mahfud MD baik secara pribadi juga institusi yang dipimpinnya sedang diserang kehormatannya. MK yang selama ini masih dipandang oleh masyarakat sebagai salah satu benteng keadilan. Lembaga penjaga tegaknya konstitusi sedang diragukan kehormatannya. Dia pun ‘cancut tali wanda’ angkat ‘celurit’ untuk menegakkan kembali kehormatan yang sedang diragukan. Belum pernah ada pejabat setingkat ketua MK yang berani melakukan cara itu, dalam menghadapi tuduhan korupsi/suap yang dituduhkan kepada lembaganya. Inilah ‘carok’ yang intelek yang wajib ditiru oleh para pemimpin Negara ini. Tak terkecuali dalam tingkap apapun, dari yang terendah sampai yang tertinggi. Apa yang dilakukan oleh Mahfud MD bisa menjadimodel untuk menyelesaikan setiap tuduhan yang dialamatkan kepada setiap lembaga Negara.’ Carok’ modern dan ilmiah seperti ini bisa terus dikumandangkan sebagai cara baru untuk memberantas korupsi di Negara ini. Kegagalan tim investigasi untuk membuktikan secara langsung adanya praktek suap kepada hakim konstitusi gagal. Mahfud MD tetap pada jabatannya. Akankah persoalan ini selesai sampai di sini? Apakah MK akan menuntut si mantan staf ahli? Kita tunggu episode 'carok' berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun