Apa mungkin pembuat aturan tersebut tidak pernah naik kereta ya? Apa perlu aku ajak mereka naik kereta di saat jam berangkat kerja dan jam pulang kerja? Terus apa mereka tidak memikirkan penumpang yang lansia, orang tua dengan anaknya, dan ibu hamil yang harus bersusah payah untuk pindah jalur?
Kenapa sih saat ada wacana aturan ini, sepertinya tidak dibuka kesempatan kepada para penumpang untuk berpendapat atau memberi masukan? Tiba-tiba keluar aturannya tanpa aba-aba. Semua terburu-buru. Maunya semua serba cepet tapi hasilnya kurang maksimal dan justru semakin menambah kepenatan.
Lalu juga, kalau memang ada perubahan rute begini, kenapa tidak mempersiapkan jumlah keretanya supaya makin banyak? Kalau semakin banyak kan, penumpang tidak perlu menunggu terlalu lama.Â
Selain itu, perlu juga dong diatur waktu untuk masuk ke Stasiun Manggarai. Apa gak kasian sama penumpang di dalam kereta yang sudah penuh tetapi masih harus menunggu sinyal masuk Stasiun Manggarai? Mending cuman 5 menit. Kalau udah 20-30 menit, apa gak pengap itu di dalam kereta? Harusnya bisa memikirkan kondisi sampai sini.
Kepada seluruh pemangku kebijakan, ada baiknya diajak masyarakat khususnya pengguna kereta api berdiskusi. Jangan buat perubahan macam begini tapi saat sudah ada aturannya dan keluhan masuk, baru dievaluasi.Â
Alangkah baiknya, ketika aturan dibuat harus minim akan keluhan. Kalau terlalu banyak keluhan, berarti sudah bisa diketahui dampak dari perubahan tersebut. Maka tidak perlu lagi harus dijelaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H