Mohon tunggu...
Euis Maryam
Euis Maryam Mohon Tunggu... -

Perasaan yang tak terungkap, dan kegelisahan yang tak selalu menyelimuti, hanya dengan menulis sesuatu yang tidak mungkin dimengerti oleh orang lain yang dapat menyalurkan perasaan serta mengurangi kegelisahan tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangisan Sang Pendosa

7 Oktober 2012   02:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:09 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jiwa ragaku telah kotor oleh segala dosa yang aku lakukan,,, dengan sadar aku lakukan hal buruk secara terus menerus,,, walau aku tau bahwa hal itu salah.

Dosa-dosaku semakin bertambah,,, sehingga gunung kebaikanpun sudah tak terlihat lagi.

Dosa ini semakin menggunung tinggi,,, bisikan setan seakan enggan untuk menjauh,,,

Aku merasa tak memiliki jiwa lagi,,, tenggelam sudah seluruh kebaikan dalam kegelapan mata dan fikiran,,,

,,, MENGAPA SEMUA INI HARUS TERJADI PADA DIRIKU?,,,

,,,,,MENGAPA TUHAN?,,,,,

TUHAN,,, akankah Engkau mengampuni atas apa yang telah aku lakukan??

Akankah Engkau menerima akan tobat ku??

Akankan Engkau tetap mencintaiku dan merangkulku TUHAN,,,,

TUHAN,,, aku ingin berubah,,, dan akan terus berusaha untuk berubah,,, ingin ku hapus semua kegelapan yang telah ada,,, walau aku tau semua itu tak akan hilang,,, namun aku ingin mengangkat jiwaku dari lautan dosa,,, walau tak mungkin terangkat sampai ke permukaan,,,

Aku terus berusaha untuk mengangkatnya,,, BANTULAH AKU TUHAN,,, Walau penyesalan ini layaknya buah SIMALAKAMA,,, walaupun aku harus mati ditengah perjuanganku ini TUHAN,,, Walaupun semua mata telah menutupkan mata untukku TUHAN,,, Walaupun semua telinga seakan TULI untukku TUHAN,,, namun aku berusaha melangkah untuk menggapai kasih-MU, cinta-MU, dan Rodlo-MU TUHAN,,,

TUHAN,,, walau hanya penyesalan tak berguna yang aku tangisi,,, namun semua aku pasrahkan pada-MU TUHAN,,,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun