Mohon tunggu...
Bayu Prahara
Bayu Prahara Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jadilah seperti air yang bisa menyesuaikan diri dengan tempat yang dipijaknya. Jadilah fleksibel dengan kehidupan kita sesuai filosofi air itu. “The real champion is not just winning the competition but everyone who can stand up for every failure: seorang juara sejati bukanlah sekedar memenangkan sebuah pertandingan, tetapi seorang juara sejati adalah ia yang selalu bangkit saat kegagalan menyapanya“

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Renungan (I)

16 April 2012   08:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13345653261290741222

Biarkan aku sendiri, menikmati hidup dalam sepi, meski banyak peristiwa terjadi, aku kan tetap disini.. Hatiku berkecamuk dalam diam, melihat mentari di sudut alam, tiap hari siang berganti malam, meniti waktu tiap terbenam. Ku lihat diri bercermin masa, melangkah pasti tanpa arah, nafas terengah pertanda tua, tapi hati penuh noda. Kini musim telah berganti, masa ku telah berlalu pergi, telah tiba saat insafnya diri, sebelum berhenti detaknya nadi. Bayangan maut telah tiba, entah pagi entah senja. Hanya menanti di ujung masa, akan datangnya Sang Pemisah. Seperti air yang mengalir, hidup ini akan berakhir, baik buruk telah terukir dalam jiwa yang fakir... By : Bayu Prahara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun