Mohon tunggu...
Andi Udique
Andi Udique Mohon Tunggu... Perawat - Rakyat Biasa

Saya hanya ingin menjadi warga negara yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ACENG

21 Desember 2012   18:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Media heboh. Masyarakat gempar. Petinggi ribut. Semua membicarakan Aceng. Aceng pun Terkenal, populer melebihi bupati manapun di Indonesia. Apa pasal? Rupanya Aceng menikah singkat. Nikah empat hari, talak pun dilempar. Lewat SMS lagi. Terlalu, kata orang-orang. Maka Aceng pun divonis bersalah. Aceng telah melanggar undang-undang. Aceng telah melanggar etika. Itu katanya. Masih kata orang-orang.

Karena Aceng adalah pesalah, maka ada korban yang disalahinya. Dan orang yang diposisikan sebagai korban itu bernama Fany Oktora (maaf jika salah menulis nama dan gelarnya), gadis belia yang cantik, menawan, dan (sekali lagi maaf) menggiurkan. Dugaan kita semua, motivasi Aceng menikahinya  hanyalah nafsu belaka. Maka kitapun sepakat untuk menghujat dan memaki Aceng sejadi-jadinya. Segala kesalahan aceng -biarpun hanya dugaan- pun ditimbulkan ke permukaan.

Lalu, pernahkah kita mempertanyakan apa motivasi Fany mau dinikahi oleh Aceng? Fany masih tergolong usia remaja, mengapa mau dinikahi pria paruh baya? Bukankah seharusnya Fany menikmati romansa masa muda, pacaran dengan lelaki berusia satu atau dua tahun lebih tua darinya? Apa yang diinginkannya- kebanggaan, kekayaan, kehormatan?

"Meski hanya pernikahan di bawah tangan, Fany bangga dapat menjadi penyanding bupati yang maju dari jalur independen itu." Tulis seorang wartawan di sebuah situs berita nasional.

Pertanyaan besarnya, jika Aceng bukan bupati, maukah Fany dinikahi?

Saya bukan pendukung Aceng. Saya sama sekali tidak mengenal Aceng, kecuali lewat media. Dan saya tidak ada urusan dengannya. Saya cuma ingin mengajak pembaca untuk berfikir dan berpendapat secara berimbang. Aceng salah, tapi apakah seluruh tindakan Fany adalah benar? Jangan sampai pemikiran kita hanyut dan terseret arus besar opini yang diciptakan media massa.

= hanya sebuah opini basi =

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun