Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Money

Merokok Haram, Cukai Tembakau Bagaimana?

16 Maret 2010   03:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:24 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignleft" width="336" caption="illustrasi: kompas.com"][/caption] MEROKOK adalah haram. Begitulah fatwa PP Muhammadiyah. Ada banyak yang pro, tapi tidak sedikit yang kontra. Kontroversi ini pun bergulir bagai bola salju. Tidak dapat disangkali bahwa merokok memang membahayakan kesehatan. Merokok juga berkontribusi signifikan terhadap tumbuhnya berbagai penyakit sosial. Akan tetapi, terlepas dari hal tersebut tak dapat dipungkiri jika tidak sedikit orang yang menggantungkan hidupnya dari industri rokok. Selain itu, jumlah pendapatan negara bersumber dari sektor ini tidaklah kecil, bahkan setiap tahunnya yang terus naik. Menurut Dirjen Bea dan Cukai Thomas Sugijata,  pada APBN tahun ini, ditargetkan mencapai Rp 55,9 triliun. Woww!!! Sekarang, jika merokok adalah haram, apakah seluruh mata rantai kegiatan yang berkaitan dengan proses pembuatan rokok itu juga diharamkan? Apakah hasil dari penjualan rokok itu termasuk di dalamnya? Jika merokok mesti diharamkan, maka PP Muhammadiyah seyogianya juga mengharamkan industri rokok, termasuk di dalamnya mengharamkan penerimaan negara yang bersumber dari cukai tembakau. Kunjungi artikelpaling HOT & HEBOH di 10 artikel menarik:

  1. Seks dan Masa Depan
  2. Mengapa Costeau Jadi Muallaf Setelah Temukan Sungai di Bawah Laut?
  3. Bila Kucing Hamil Mengadu ke Wapres Boediono
  4. Huuu… Maaf, Roy Suryo Ngupil!
  5. Atas Nama Cinta, Saya Hamil dan Dia Dipenjara
  6. Wow! Orgasme Ratusan Kali Sehari?
  7. Biarkan Payudaraku Tetap Basah!
  8. Seks “Tiga Rettong” ala ABG Palopo
  9. Wow! Bu Bupati dan Pak Wakil Selingkuh?
  10. Sehabis Puas Bercinta, Lalu?!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun