SERATUS menit yang berlalu dengan sia-sia.. tak satupun tulisan yang sudah saya siapkan masuk ke ajang lomba, tulisan yang telah saya siapkan di tengah-tengah kesibukan dan tuntutan pekerjaan juga harus dengan paksa merampas waktu untuk si buah hati, menyimpan tulisan untuk kemudian di publish saat akan mengedit untuk di masukkan ke dalam kategori lomba apa yang terjadi… loading berjalan amat lama…hingga habislah waktu…. tapi tidak mengapa setidaknya tulisan saya berhasil muncul walau tidak masuk kategori lomba seperti yang lain… Itulah curhat Bunda Alif hari ini di SINI. Ia gagal ikut lomba gara-gara Kompasiana lemot bin error. Gagal ikut lomba ternyata tak hanya dialami dialami oleh Bunda. Ada banyak Kompasianer yang mengalami al serupa. Rie Rie misalnya, sampai-sampai harus memosting kekecewaannya. "Nanar mataku menatap tanda loading yang ada di di laptopku ketika aku membuka situs KOmpasiana.com hari ini. Pasalnya sedari jam 13.30 hingga 16.50 aku tak bisa membuka situs ini..." ujar Rie Rie di SINI. Rie Rie sangat marah, hingga-hingga harus memasang fotonya mengepalkan tinju. Kemarahan lewat postingan juga diungkapkan ole Mbak Della Anna. Kompasianer yang bermukim di Belanda i ni sampai-sampai harus mengirim surat khusus kepada juri lomba di SINI. Lalu kemudian ada Dewa Klasik Alexander. Dari dua tulisannya yang diposting untuk lomba, hanya Rindu yang Kembali (Cinta Pertamaku yang Tragis) yang masuk. Satunya lagi, Rindu yang Kembali (Cinta Pertamaku yang Tragis), harus berakhir tragis. "Tiba-tiba masuk dalam type prosa, padahal saya posting untuk kategori lomba," kata Dewa yang berkeluhkesah kepada saya melalui telepon. Dan keluhkesah seperti ini belum berakir. Bang Edi Sentana Sembiring dalam postingannya di SINI, mengungkapkan," Akhirnya hari ini sebuah rekor terpecahkan. 100 menit untuk 1.000 kekecewaan." Bang Edi malah mengungkapkan kekecewaannya dengan memasang gambar keong racun dalam postingannya. Ada juga omelan Bang Fatul Muin di SINI, Ahmad Taufik di SINI, Imam Mamudi di SINI dan masih banyak lagi yang lainnya. Keluhan pun banyak tercatat di Facebook, termasuk di halaman sang admin, Pepih Nugaraha. Bahkan di Fesbuk, ada Gerakan Kompasianer: 100 Menit 1.000 Omelan. Ini dimaksudkan untuk menampung omelan-omelan mereka supaya tersalur, jangan sampai laptop atau PC-nya yang jadi sasaran. Jadi Blogging Day yang digelar hari ini tidaklah berlebihan jika disebut "Lomba Ngomel 1000 Menit". Iya kan? Dan bagi yang masih ingin mengomel, lebih baik sampaikan omelan Anda di Gerakan Kompasianer: 100 Menit 1.000 Omelan. Jika tak menerima undangan dari Pak Beye dan Istananya, nanti diundang oleh Hikayat Raja Cikeas. "Raja Cikeas juga akan memberinya hadiah.. ha ha haaa...," kata Faisal Assegaf, pencetus Hikayat Raja Cikeas di Facebook. Apa hadiahnya? Silakan klikk di SINI. Salam Raja Cikeas, ANDY SYOEKRY AMAL (Follow kami di TWITTER dan FACEBOOK) Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:
- “Keong Racun” Itu Porno
- Ini Dia Kronologis Penyebaran 30 Video Porno Ariel
- Facebooker Tolak Wacana Penutupan Kasus Century
- Wow, Ada ‘Raul Lemos’ di “Say No to Raul Lemos”!
- Bila Anang, Ata, KD, Raul dan Rini ‘Ngobrol’ di Facebook
- Pengen Liat Foto Hot Mirip Mimi-Pipi?
- Hebohnya Fenomena “Say No To Krisdayanti”
- Neraka di Pipi Mimi
- Mimi.. Mimi… Ini Pipi… Pipi Pikir Mimi Lagi Gatel…
- Membayangkan Kang Pepih di Film Avatar
- Gara-gara KD-Raul Pamer Cipokan di Depan Kamera
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H