[caption id="" align="alignleft" width="288" caption="Ilustrasi diunduh dari Google"][/caption] INI adalah realitas yang memiriskan. Plagiat, lagi-lagi plagiat. Isu yang sejak lama selalu dipersoalkan. Di Kompasiana, tidak sedikit postingan yang mengeluhkan, baik berupa komentar maupun artikel tersendiri. Namun alih-alih reda, kuantitasnya justru semakin rame. Hari ini, saya membaca sebuah artikel di Kompasiana yang mempersoalkan hal ini. Tulisan rekan kompasianer Setiawan Yogy, Plagiat Berkeliaran, Tanya Kenapa? . Artikel ini menurut saya sungguh akurat, membandingkan postingan si pelaku plagiat di Kompasiana dan tulisan aslinya yang berasal dari blog lain. Hasilnya, terang-benderang berbanding lurus. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Apakah harus menerima semua ini sebagai suatu realitas yang dianggap lumrah? Di sini, Admin sebaiknya menyikapi secara bijak dengan mencermati setiap laporan kompasianer atas sebuah tulisan. Jika memang ditemukan bukti itu plagiat, sudah seharusnya Admin memperingati si penjiplak untuk menghapus postingannya. Bila ternyata sudah ditegur lantas masih saja terjadi, maka bukan lagi salah Admin untuk bertindak lebih jauh sesuai ketentuan Kompasiana. Terus terang, saya juga merasakan kegalauan akan hal ini. Dulu, jangankan plagiat, reposting saja dipersoalkan. Saya masih ingat sebuah tulisan saya yang secara tidak sengaja terhapus, lantas menjadi heboh di Kompasiana karena saya posting ulang. Padahal pada saat diposting ulang, hit-nya berangkat dari nol. Tidak sama dengan tulisan yang saya persoalkan dalam postingan saya, “Tulisan Terpopuler” Ngawur di Kompasiana, yang berangkat dari hit yang sudah ada. Dan kasus serupa tampaknya terjadi lagi hari ini. Tulisan Terpopuler Hari Ini, Batu Misterius Merangkak dari Lembah Kematianjelas-jelas sangat parah. Selain reposting, ternyata juga merupakan plagiat menurut penelusuran Setiawan Yogy. Untuk itu, saya kembalikan kepada para penghuni social blog yang kerap dijuluki "rumah sehat" ini. Apakah Anda ingin tempat Anda berbagi dan berinteraksi ini disebut sebagai sarang plagiat? Lalu bila tidak, apa solusinya? Salam solusi Bang Asa - Pin BB: 230739 EA Catatan: Bagi yang ingin bergabung dalam Komunitas Penulis Kompasiana di Facebook, silakan KLIKK: “Kompasianer Community” atau: http://www.facebook.com/home.php?sk=group_162268430480285&ap=1 Baca juga tulisan sebelumnya:
- Tahniah untuk Mas Bewe
- Pak Geye dan Kerbaunya
- Wow… Mbak Depe Polos Iseng Berbugil
- Pak Geye dan Aparatnya
- Tuhan, Kecilkanlah Payudara Kim Kardashian…
- “Kompasianer Community” di Facebook, Gabung Yuukkk…
- “Tulisan Terpopuler” Ngawur di Kompasiana
- Sayembara NN: Kompasianer Terpopuler Dapet Inge…
- Tak Mudah Melupakan Kompasiana
- Kasus Bibit-Chandra dan Prospek Gerakan Facebooker
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H