[caption id="" align="alignleft" width="298" caption="Sumber: Kompas.com"][/caption] ADA banyak cerita tentang gurita, baik yang nyata maupun legenda. Baik di negara lain, maupun di Indonesia. Di Indonesia, di awal tahun 2009 silam, warga Berok I Kelurahan Berok Nipah, Muaro Padang, geger dengan penemuan gurita berbentuk aneh, Gurita yang memiliki ukuran sekitar 20 cm dengan 8 lengan tersebut memiliki kepala yang bentuknya mirip dengan kepala manusia. Persisnya bentuk kepala gurita tersebut mirip dengan wajah perempuan dewasa (1). Cerita tentang keanehan gurita memang banyak dalam legenda di berbagai negara. Di Jepang, misalnya, gurita raksasa dipercaya suka mengganggu pelayaran para penjelajah Eropa. Mereka suka menerbalikan kapal dengan cara menjerat badan kapal dengan tentakel raksasa mereka. Salah satu dari kisah gurita raksasa itu adalah “Legenda Kraken”. Puisi buatan Tennyson didasarkan oleh monster laut yang legendaris yang pernah terlihat di pesisir Norwegia dan Iceland. Bedasarkan laporan dari pelaut, kraken adalah mahluk yang memiliki ukuran yang luar biasa yang bisa saja menyerang kapal. Dengan menjerat badan kapal dengan tentakelnya. Mungkin saat ini kraken disebut sebagai gurita raksasa. Legenda kraken bersumber dari laporan pelaut perancis dimana kapalnya diserang ketika kapal mereka sedang bertolak dari pesisir Angola. (2)
Di Indonesia, ada hasil penelitian yang menunjukkan gurita itu cerdas. Ia bahkan bisa membuat rumah. Penelitian ilmuwan Australia telah mempelajari lebih dari 20 binatang berkaki delapan di Indonesia, dan menemukan gurita cerdas yang mengumpulkan batok kelapa untuk dijadikan rumah seperti gambar di bawah ini: (3).
Gurita juga mempunyai sistem pertahanan diri yang handal. Ia memiliki mekanisme pertahanan diri seperti kantong tinta, kamuflase dan memutuskan lengan (4). Ia juga bisa menggunakan alat (5). Namun demikian, di balik segala kehebatan gurita itu tidak membuat George Junus Aditjondro gentar. Boleh jadi terinspirasi oleh para ilmuan Australia yang telah sukses meneliti gurita di Indonesia. Aditjondro yang lama berguru di Australia ini malah tertarik untuk meneliti gurita lain di Indonesia, yaitu "gurita Cikeas". Bahkan upaya itu sekarang sudah diwujudkan melalui buku "Membongkar Gurita Cikeas". (6) -(7) [caption id="" align="aligncenter" width="426" caption="Antara"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H