SAYA terharu mendengar kabar bahwa bintang Pansus Hak Angket DPR RI untuk skandal Bank Century, Akbar Faisal, mendapatkan hadiah badik dari adik-adik mahasiswa Makassar. Saya dan Akbar kebetulan sama-sama orang Bugis dan sama-sama pernah jadi jurnalis di Msakassar. Dua dekade silam, Akbar adalah reporter di Pedoman Rakyat sedangkan saya di Fajar. Meski sekarang tak pernah bersua, namun saya suka mengikuti sepak terjangnya di media. Saya terharu, tentu saja bukan karena alasan suku atau latar belakang profesi. Saya terharu karena sikapnya yang jelas. Saya menilai dia cukup konsisten memperjuangkan aspirasi rakyat yang diwakilinya. Sebagai anggota Pansus skandal Bank Century, Akbar di mata saya telah menunjukkan diri sebagai wakil rakyat yang sesungguhnya. Ia tak neko-neko. Maka menurut saya, sangat pantaslah jika ia mendapatkan hadiah badik. Badik, adalah senjata tajam khas Bugis-Makassar. Adik-adik mahasiswa memberikan kepadanya sebagai simbol dukungannya di pansus. Akbar diharapkan maju terus di pansus untuk mengungkap kebenaran. Dan badik ini sebagai simbol dukungan dan keberanian. Di situsnya, saya membaca sikap Akbar atas hadiah badik ini. Ia mengaku sangat terharu mendapat dukungan yang begitu besar dari warga Sulsel. Menurutnya dukungan ini akan membesarkan hatinya di pansus. "Tena kupakasiriki (saya tidak akan permalukan Anda). Saya akan membuktikan bahwa saya tidak mengecewakan orang Sulsel yang mati-matian mendukung saya," ujar polisi Partai Hanura ini. (lihat) Saya percaya jika Akbar tidak akan mempermalukan daerah yang diwakilinya, Sulawesi Selatan. Dan badik yang dibalut kain merah dan putih sebagai simbol Indonesia itu akan menjadi saksi. Badik itu juga diharapkan dapat menjadi semangat baginya untuk tidak takut atas ancaman-ancaman yang diterimanya selama ini. Sejak skandal Century bergulir di Pansus, Akbar mengaku selalu menerima ancaman. Ia tidak saja diancam melalui SMS dan telepon. Di sekitar rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat juga sering didatangi orang yang tak dikenal. Bahkan hampir setiap hari. Namun saat didatangi satpam perumahan, mereka langsung kabur. Akbar mengakui, dia dan istrinya tidak takut dengan ancaman-ancaman karena ia sudah terbiasa. "Istri saya itu tidak takut, dia orang Bone yang tidak akan gentar dengan gertakan-gertakan seperti itu," ujar Akbar. (lihat) [caption id="" align="alignright" width="330" caption="sumber: media indonesia"][/caption] Sejak bergabung menjadi anggota Tim Sembilan Pansus Bank Century, Akbar bersama delapan orang inisiator lainnya sudah bertekad dalam hati untuk tidak takut menghadapi teror. Akbar sepertinya sudah siap mewakafkan dirinya untuk rakyat. Melalui postingan ini saya hanya bisa menitip amanah, melawanlah kawan. Badik itu adalah simbol perlawanan rakyat termasuk dalam kasus Century. Itu adalah harga dirimu! Selamat berjuang saudaraku! Profil Akbar Faisal, klik di SINI Baca juga postingan menarik lainnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H