Mohon tunggu...
andy rusdiyanto
andy rusdiyanto Mohon Tunggu... Guru - Penikmat seni

Seseorang yang belajar untuk berIMAJINASI

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panggung Politik Indonesia: Keagungan yang Membutakan

26 Agustus 2024   08:04 Diperbarui: 26 Agustus 2024   08:08 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di atas panggung politik Indonesia saat ini, seakan-akan kita sedang menyaksikan pertunjukan megah yang membuai sekaligus membuat pusing. Para elit politik bagaikan raja-raja agung, membusungkan dada dan mengeraskan suara, seolah-olah mereka adalah penguasa mutlak yang tak ada tandingannya.

Retorika membara mereka menggelegar bagaikan guntur, menjanjikan surga di bumi dengan begitu mudahnya. Setiap gerak-gerik mereka seakan diiringi oleh orkestrasi kemegahan, sementara rakyat diharapkan bertepuk tangan penuh kekaguman.

Namun, di balik kemewahan pertunjukan ini, terkadang kita disuguhkan pemandangan yang membuat hati miris. Persaingan kekuasaan yang sengit, saling sikut dan jegal demi meraih kursi kekuasaan. Isu-isu sensitif dimanfaatkan untuk memecah-belah dan memancing emosi masyarakat.

Kepentingan pribadi dan kelompok acap kali menjadi prioritas utama, menggeser fokus dari kesejahteraan rakyat yang seharusnya menjadi fokus utama. Transparansi dan akuntabilitas pun seringkali terabaikan, menyisakan pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di benak publik.

Bagaikan raja-raja Jawa di masa lampau, para elit ini seakan ingin mempertunjukkan keagungan dan keagungan mereka tanpa batas. Namun, apakah kemegahan ini benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, ataukah hanya sekadar pertunjukan kosong yang membuai mata?

Pada akhirnya, kita berharap agar panggung politik Indonesia dapat menjadi wadah untuk menghadirkan kepemimpinan yang visioner, berintegritas, dan benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat. Hanya dengan demikian, politik dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa, bukan sekadar tontonan yang memabukkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun