Bersama malam yang semakin jauh aku mengingatnya
berharap mimpi menenangkanku,
Berjumpa dengannya embun pagiku.
Tapi aku berharap lekas bangun,
meski embun menemani indahnya.
Biar ku cepat songsong nyata.
Ku tak ingin ia hanya mimpi.
Terangku bersinar
di kala wajah sendu itu menyapa.
Walau tanpa kata ku ungkap,
terangku cukup karena melihatnya.
Senandung sepi gundah gulana
terangkai penuh dengan mimpi.
Inginku agar aku melupa
tapi hati berkata tak bisa.
Biar ku ambil langkah menjauh
biar aku mencoba mendung untuk berteduh,
Sampai aku tak bisa
bertahan lagi tanpa ku ungkapkan kata.
Habis kata kini terjawab
Dia akan tahu siapa dia,
yang ku ciptakan dalam cerita.
Dengan Embun aku memberinya nama
(C) @anndyriyan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H