Mohon tunggu...
Andy Riyan
Andy Riyan Mohon Tunggu... -

Penulis Pemula || Matematikawan muda yang jebol dalam bermatematika

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Beri Nama Embun

15 Maret 2015   08:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:38 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bersama malam yang semakin jauh aku mengingatnya
berharap mimpi menenangkanku,
Berjumpa dengannya embun pagiku.

Tapi aku berharap lekas bangun,
meski embun menemani indahnya.
Biar ku cepat songsong nyata.
Ku tak ingin ia hanya mimpi.

Terangku bersinar
di kala wajah sendu itu menyapa.
Walau tanpa kata ku ungkap,
terangku cukup karena melihatnya.

Senandung sepi gundah gulana
terangkai penuh dengan mimpi.
Inginku agar aku melupa
tapi hati berkata tak bisa.

Biar ku ambil langkah menjauh
biar aku mencoba mendung untuk berteduh,
Sampai aku tak bisa
bertahan lagi tanpa ku ungkapkan kata.

Habis kata kini terjawab

Dia akan tahu siapa dia,
yang ku ciptakan dalam cerita.
Dengan Embun aku memberinya nama

(C) @anndyriyan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun