Selama ini guru selalu digambarkan sebagai sosok yang ramah, sabar, santun serta penyayang. Hal itu karena tidak terlepas dari dunia kerja guru yang selalu bersinggungan dengan anak-anak. Apalagi jika menjadi guru di tingkatan sekolah dasar. Dan sosok yang digambarkan dengan guru sabar, penyayang, dan ramah tadi adalah sesuatu yang lumrah dan sudah seharusnya dimiliki oleh seorang guru. Nah, bagaimana dengan sosok guru pemarah? apakah boleh menjadi guru pemarah? Seorang guru wajib memiliki sifat pemarah. Loh, bukannya itu akan bertentangan dengan norma dan bisa mengurangi ketertarikan siswa akan sosok guru di kelas. Kita semua tahu sifat pemarah itu selalu berhubungan dengan sifat negatif. Sifat yang seharusnya dijauhi oleh seseorang yang berprofesi guru. Tetapi dalam hal ini, ada banyak hal yang mengharuskan guru harus jadi pemarah. Ada banyak hal yang bisa membuat guru harus menjadi pemarah:
- Guru harus marah pada dirinya jika cara mengajarnya tidak baik.
- Guru harus marah pada dirinya jika banyak muridnya yang gagal dalam pelajaran yang dijarkannya
- Guru harus marah pada dirinya jika tidak bisa datang tepat waktu ke sekolah, tetapi rekan guru yang lain bisa tepat waktu
- Guru harus marah pada dirinya jika tidak mampu menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu
- Guru harus marah pada dirinya jika tidak bisa menjadi contoh yang baik bagi siswanya
- Guru harus marah pada dirinya jika tidak bisa menjaga kebersihan sekolah.
dan masih banyak lagi marah-marah yang harus dilakukan oleh seorang guru. So, marilah menjadi guru yang pemarah agar siswa kita menjadi anak yang berhasil, sukses masa depan dan menjadi harapan bangsa di masa yang akan datang, dan yang terakhir....... Salam herrrrggggggggggggggggggggggggggggggggggggggghhh............AYO MARAH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H