Gila..... Unpredictible...... Thinking Out Of The Box...... dan banyak lagi ungkapan kata-kata yang bisa menggambarkan sosok yang sedang menjadi bahan pembicaraan, atau istilah kerennya trending topic di kalangan apapun. Sepak terjangnya sulit di prediksi, selalu bikin deg degan bagi siapa saja yang berhubungan langsung dengan sosok Menteri BUMN ini. Dan yang bikin kita geleng-geleng kepala. semua itu beliau lakukan karena emang menjadi tugas dan wewenangnya. Memang sih, ada juga beberapa keputusan beliau yang kurang "tepat" bagi anggota DPR terkait dengan fungsi dan wewenangnya. Meskipun saya pribadi kurang tahu sebenarnya apa sih core yang dipermasalahkan oleh DPR tersebut.
Terlepas dari itu semua, kita melihat nya seperti ada gaya kepemimpinan baru atau kalau tidak mau disebut gaya kepemimpinan yang on the track. Ada proses transfer ilmu yang sengaja Pak Dahlan tunjukkan, ada gaya memimpin yang benar yang ingin beliau sampaikan, serta ada cara menghargai waktu dan peduli sesama yang ingin beliau tularkan. Banyak sudah hal-hal yang beliau tunjukkan, mulai dari membuka gratis gerbang tol karena penjaganya belum datang, menanggapi biasa saat mau masuk ke Pabrik Gula Krebet Malang ternyata di berhentikan oleh penjaga pintu gerbang karena beliau tidak dikenal, sampai sikap optimis beliau untuk mengembangkan proyek mobil listrik dengan putera petirnya. Itu semua ternyata menularkan semangat optimistis bagi berbagai kalangan yang mendengarnya.
Tidak ketinggalan juga bagi saya yang hanysehari-hari bergeluk dalam dunia pendidikan. Banyak hal yang bisa saya jadikan teladan dari sepak terjang mantan Bos Jawa Pos Group ini. Pantas kiranya jika para pendidik atau orang-orang yang bekecimpung di dunia pendidikan (sekolah), mulai dari kepala sekolah, guru, karyawan dan yang lainnya, Â bisa memiliki etos dan semangat serta komitmen yang ditunjukan oleh Pak Dahlan. Bagaimana kepala sekolah sebagai leader di sekolah, bisa menunjukkan teladan dalam bekerja. Tidak hanya duduk menunggu hasil pekerjaan bawahan. Dalam hal kedisiplinan, semangat mencari dan menemukan solusi terhadap berbagai persoalan yang timbul di sekolah. Mau mendengarkan saran dari komponen sekolah yang lain demi kemajuan pendidikan sekolah.
Untuk guru, fenomena Pak Dahlan seyogyanya bisa juga dijadikan motivasi untuk menjadi seorang guru yang profesional, kreatif dan inovatif. Profesional dalam menjalankan tanggung jawab mengajar dan mendidik. Tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban di kelas aja, "yang penting ngajar selesai beres". Guru juga harus bertanggung jawab terhadap keberhasilan belajar siswanya di kelas. Sosok mantan Dirut PLN ini layak ditiru dari sisi tanggung jawab. Bagaimana saat masih menjabat Dirut PLN, beliau selalu bersemangat menyelesaikan masalah kelistrikan yang belum merata di seluruh Indonesia. Pak Dahlan belum akan tidur malam kalau belum membaca progres dari jajaran di PLN dalam menyelesaikan masalah ini. Pak Dahlan bahkan rela langsung turun ke daerah terpencil untuk mengurai akar persoalan ketidakmerataan pasokan listrik di daerah. Nah, guru juga harus punya semangat tersebut. Guru yang baik akan merasa tidak nyaman dan susah tidur jika ada siswannya yang belum bisa diantarkan prestasinya dengan baik. Karena merasa itu adalah tanggung jawabnya sebagai guru profesional
Dalam hal kreativitas guru, ada banyak hal yang bisa kita tiru dari Pak Dahlan. Seorang guru harus kreatif. Kreatif dalam menciptakan suasana mengajar yang menyenangkan, kreatif dalam mencari solusi pembelajaran agar tidak monoton di mata siswanya. kembali ke Pak Dahlan, beliau selalu mencari cara untuk meningkatkan pelayanan perusahaan terhadap pelanggan. Menurut Ayahanda dari Azrul Ananda, Komisaris DBL dan NBL ini, PLN jangan mentang-mentang satu-satunya penyedia listrik di Indonesia terus menjadi seenaknya saja melayani pelanggan. Hal ini di tentang keras oleh beliau. Bahkan Pak Dahlan menyederhanakan proses pengadaan sambungan listrik baru bagi masyarakat dari sisi biaya dan efisiensi waktunya. Bagaimana beliau juga menggunakan sarana email untuk berdiskusi dengan jajaran PLN di daerah, sehingga bisa menghemat waktu dan biaya. Ini mutlak harus dipunyai juga oleh guru, sehingga tidak banyak mengeluh dengan kondisi yang ada. Dan yang paling penting, jika seorang guru sudah kreatif maka diharapkan bisa menularkan virus kreatif itu terhadap anak didiknya di kelas.
Inovatif, seorang guru dituntut juga harus inovatif. Guru harus banyak menelurkan ide-ide baru yang bisa mengangkat prestasi belajar di kelas. Guru yang inovatif akan selalu berpikir untuk menemukan ide-ide baru dan menarik. Mulai dari ide-ide bagaimana agar pembelajaran di kelas sudah tidak selalu diisi dengan metode ceramah dan latihan soal. Mungkin bisa dengan menemukan media pembelajaran yang mendukung materi pembelajaran, atau bisa juga dengan mencari dan terus berusaha menemukan metode mengajar yang cocok bagi proses belajar mengajar di kelas. Bagaimana kita lihat sosok Pak Dahlan yang selalu memunculkan ide/gagasan yang inovatif bagi bangsa ini. Seperti kita baca diatas tentang mobil dan motor listrik. Gagasan itu muncul karena bangsa ini sudah mulai panik dengan kondisi katersediaan BBM demi kelangsungan hidup rakyat. Meskipun gagasan tersebut sudah ada sebelumnya, tapi Pak Dahlan langsung dengan gagah berani mengkonkritkannya, bukan hanya sebagai wacana belaka. Dan masih banyak contoh lainnya yang menggambarkan sisi lain dari Pak Dahlan dalam hal ide/gagasan yang inovatif dan menarik.
Nah, berkaca dari itu semua, kita sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, wajiblah kiranya mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk bisa berbuat yang terbaik bagi bangsa melalui jalur pendidikan/sekolah. Sehingga di masa depan, siapa tahu akan muncul terus generasi Pak Dahlan Iskan dalam versi yang berbeda. Dan kalau hal ini terwujud, Indonesia akan sangat diuntungkan dalam hal pengembangan sumber daya manusia yang profesional, kraetaif dan inovatif. Dan para guru yang istimewa dan penuh semangat itu nantinya, bisa menjadi tauladan yang hebat bagi siswa-siswanya. Bravo GURU INDONESIA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H