Berbicara tentang entrepreneurship, pasti dalam benak kita akan timbul bayangan seseorang yang banyak berkecimpung di dunia usaha, berkaitan dengan modal/uang, atau yang lebih sederhana lagi pengusaha atau wirausahawan. Memang istilah tersebut lebih banyak dikaitkan dengan hal-hal yang berbau dunia usaha. Tetapi, apakah hanya pengusaha/wirausahawan yang punya mental entrepreneur? Apakah profesi lainnya tidak menguasai entrepreneurship ? Coba kita lihat arti sebenarnya dari entrepreneurship ini. Menurut wikipedia, entrepreneurship (kewirausahaan) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Dari pengertian ini jelas bahwa pengertian entrepreneurship sangat bisa diterapkan dalam menjalankan profesi yang lain, dan bahkan untuk seorang guru sekalipun. Dalam Wikipedia juga, arti Guru secara umum adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru. Sedang dalam Kamus Bahasa Indonesia menjelaskan guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Jika menelaah pengertian guru tadi, tepat kiranya jika entrepreneurship juga melekat pada seseorang yang berprofesi guru. Guru, yang tugas kesehariannya adalah membimbing, mendidik, serta mengayomi perserta didik. Dalam konteks ini seorang guru dituntut harus terus mengasah keterampilan mengajar serta materi keilmuannya. Tidak bisa guru hanya mengandalkan insting atau pengalaman yang dimiliki dalam berinteraksi dengan bidang pekerjaannya, meskipun insting atau pengalaman juga bisa dijadikan sebagai rujukan. Guru harus mampu meng"up grade" dirinya dalam hal apapun. Dalam entrepreneurship, yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa-jiwa entreprenur, banyak sifat-sifat yang harus dimiliki, antara lain; percaya diri, berorientasikan tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, berorientasi ke masa depan serta jujur dan tekun. Sifat-sifat  ini kalau dimiliki oleh seorang guru, akan semakin dahsyat efeknya terhadap siswanya. Sifat yang pertama adalah percaya diri, seorang guru wajib mempunyai sifat ini. Sikap percaya diri disini memang tidak untuk yang berlebihan, tetapi lebih ditekankan pada bahwa profesi guru adalah profesi yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Terlebih lagi untuk guru yang sudah menyandang Guru Profesional. Sehingga dengan percaya diri yang dimiliki, seorang guru itu mempunyai keyakinan bahwa apa yang dikerjakan selalu membawa manfaat untuk masa depan. Dari percaya diri pula akan muncul kemandirian dalam berkarya yang dibalut dalam bingkai selalu optimis dalam melaksanakan tugas mengajar demi melahirkan generasi emas di masa yang akan datang. Sifat entrepreneurship yang kedua adalah berorientasi tugas dan hasil. Sifat ini sangat tepat dimiliki oleh seorang guru. Dalam sifat ini akan tumbuh semangat selalu berusaha untuk berprestasi,mengutamakan proses yang baik untuk mencapai hasil yang maksimal, mempunyai ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat dalam bekerja, suka bekerja keras dan energik. Dan yang tak kalah pentingnya dengan sifat ini guru terbiasa memiliki insiatif yang diperlukan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang muncul. Tidak lagi menunggu perintah dari atasan atau kepala sekolah Sifat ketiga yaitu, berani mengambil resiko. Pendidik yang memiliki sifat ini akan terbiasa untuk selalu berani mencoba sesuatu yang dianggap baru meskipun di lingkungan tempat dia bekerja menganggap apa yang dilakukannya akan tidak berhasil. Guru yang entrepreneur selalu berani ambil resiko atas apa yang dikerjakan dan diyakini akan membawa perubahan. Dia tidak takut menghadapi resiko kegagalan. Tantangan adalah sesuatu yang harus dilewati. Prinsipnya adalah "mengerjakan sesuatu yang baru jika hasilnya salah itu masih lebih baik dari pada diam. Dan guru seperti ini juga terbiasa mempraktekkan apa yang disebut dengan teaching out of the box. Sifat keempat dari entrepreneurship adalah kepemimpinan. Untuk sifat yang ini merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh seorang guru. Jiwa seorang pemimpin haruslah melekat pada seorang guru. Bertingkah laku sebagai pemimpin bagi dirinya dan siswanya. Guru pemimpin adalah guru yang selalu menjadi tauladan dalam bersikap bagi siswa dan tekan guru yang lain. Guru pemimpin dapat bergaul dengan orang lain/rekan sesama guru dan tidak membedakan golongan atau strata guru di sekolah. Serta guru pemimpin itu suka terhadap saran dan kritik yang membangun. Tidak gampang emosi ketika di kritik serta selalu menanggapi positif setiap saran dan kritik yang dialamatkan kepadanya. Sifat kelima, menyukai keorisinilan. Pada sifat ini akan selalu memunculkan guru yang mencintai sesuatu yang baru. Meskipun tidak meninggalkan hal-hal lama yang memang baik. Guru terbiasa untuk berinovasi dalam mengembangkan tugas keguruannya. Mulai pengembangan cara mengajar, cara berinteraksi dengan siswa, inovasi pengembangan media pembelajaran dan yang lainnya. Sehingga kalau suka berinovasi dalam tugasnya sehari-hari, maka kreativitas guru akan selalu muncul untuk membuat hal-hal yang selalu ditunggu oleh siswa tercinta di sekolah. Dan sifat keorisinalan ini pulalah yang membuat guru tidak mudah untuk mencontek karya ilmiah orang lain, terutama dalam penyusunan penelitian tindakan kelas. Sifat keenam, berorientasi pada masa depan, guru yang entrepreneur akan selalu mempunyai wawasan yang selalu berorientasi masa depan. Dalam melaksanakan tugasnya, selalu memikirkan bagaimana dampaknya bagi masa depan siswa dan dirinya. Karena pada prinsipnya, sekolah adalah mencetak insan-insan untuk masa depan. Seorang guru yang berorientasi pada masa depan, akan selalu mencintai pekerjaannya. Prinsipnya "hari esok harus lebih baik dari hari ini". Guru seperti ini selalu mengevaluasi setiap hasil pekerjaan, selalu mengevaluasi dan memperbaiki kesalahan sekecil apapun, untuk menuju sukses masa depan. Sifat yang terakhir adalah jujur dan tekun, guru yang memiliki sikap ini, akan senantiasa menjauhi hal-hal yang tidak sportif. Guru tersebut selalu mengajarkan dan mencontohkan sikap kejujuran pada siswanya. Selain itu sifat tekun dan sungguh-sungguh juga menjadi "baju" dalam kegiatan sehari-hari. Jujur dan tekun akan selalu menyatu diri guru tersebut. Guru yang mempunyai sifat ini akan selalu memiliki keyakinan bahwa "hidup ini sama dengan kerja keras". Maka jika mengajar dengan dengan tekun dan sungguh-sungguh, yang akan merasakan manfaatnya adalah siswa di kelasnya. Nah, pada akhirnya jika beberapa sifat entrepreneurship diatas juga dimiliki oleh seorang guru, akan tercapailah apa yang dimaksud dengan Tujuan Pendidikan Nasional, dan pada akhirnya negara tercinta inilah yang akan menikmati hasilnya untuk terciptanya masa depan yang adil makmur sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H