Mohon tunggu...
Berhane
Berhane Mohon Tunggu... lainnya -

Jah Bless us ...d(^__*)b .. Psalm 23 \r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dokter Ini Sungguh Luar Biasa

30 November 2013   02:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:30 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa hari kemarin sebenarnya saya sudah ingin menuliskan artikel ini. yaitu terkait demo para Dokter akibat kasus yang di alami oleh Dokter Ayu. tergerak hati saya melihat aksi yang dilakukan oleh para Dokter itu. bukan karena saya setuju atau tidak setuju, tetapi lebih kepada sosok dokter . Kalau bicara tentang dokter maka otomatis yang saya ingat adalah sebuah pengabdian. profesi yang sebenarnya sangat mulia . menolong orang yang sakit dan menyembuhkan nya adalah tugas utama nya. entah di balik itu semua ada unsur bisnis nya dalam praktek atau dalam proses pendidikan nya , saya kira hal tersebut tidak mengurangi rasa hormat kepada profesi ini. Ada cerita menarik yang ingin saya bagikan kepada sahabat kompasianer semua. yaitu tentang kisah seorang dokter yang sangat galak yang selalu memarahi pasien nya. bukan tanpa sebab beliau marah, tetapi karena biasanya di karenakan pasien nya sok merasa mampu untuk membayar jasa nya atau karena pasien sudah agak parah penyakit nya baru di bawa berobat. dokter yang saya maksud bernama dokter Lo Siaw Ging atau yang biasa di sebut dokter Lo. beliau seorang dokter yang sangat terkenal di kota Solo , Jawa Tengah. kebetulan saya pribadi dulu pernah merasakan " semprotan" marah nya. tepat nya orang tua saya yang di marahi oleh beliau. masih saya ingat gara gara sakit batuk yang dulu saya derita waktu masih kecil sudah agak lumayan parah berhari hari. akibat nya orang tua saya di marahi. dan aneh nya menurut kepercayaan atau suggesti selepas di marahi itulah yang menjadikan pasien termasuk saya jadi sembuh. dari ruang tunggu nya kita bisa mendengarkan saat beliau marah . begitu terus saat berganti pasien berikut nya. kata orang , pasien harus di marahi dulu agar bisa sembuh. hahaha pingin tertawa bila ingat kata kata itu. tetapi itulah keadaan yang sebenarnya. Dokter Lo ini selain suka memarahi pasien , beliau berhati sangat mulia. sebab beliau praktek di rumah nya tanpa memasang tarif. seikhlas nya dan semampu nya. bahkan kadang kala ya itu tadi beliau malah marah bila kita bertanya tentang tarif nya berapa. jangan kan tarif  biaya pendaftaran nya pun gratis alias tidak bayar. tempat praktek nya selalu terbuka untuk orang yang tidak mampu. kalau ada yang mau membayar di persilahkan tetapi bila tidak ada uang  malah beliau lah yang menanyakan apakah kita sanggup membayar atau tidak. bila tidak ada uang maka beliau akan memberikan resep yang bisa di tebus di apotik dengan gartis juga atau memberi obat secara cuma cuma. sungguh luar biasa. Itu ingatan saya tentang Dokter Lo yang luar biasa ini. entah karena beliau begitu populer nya secara tidak sengaja saya membaca berita di sebuah media online bahwa hari jumat kemarin (29/11/2013) beliau terliput oleh media tersebut. ternyata benar apa yang selama ini di agungkan oleh masyarakat Solo tentang sosok Dokter Lo ini. dan ini menambah memory saya tentang cerita masa kecil yang begitu dekat nya dengan beliau tatkala sakit. terus terang saja kami dulu sering berobat ke tempat Dokter Lo di karena kan gratis nya itu. tetapi ya dengan resiko harus siap di marahi hehehe. Saat ini beliau sudah berusia 78 tahun. sebuah usia yang sangat lanjut. pengabdian nya dan jasa nya akan terus di kenang apabila beliau kelak berpulang. ini lah sosok dokter Lo [caption id="attachment_305535" align="aligncenter" width="384" caption="dokter Lo foto dok:merdeka.com (jumat 29/11/2013)"][/caption] Betul beliau masih keturunan Tionghoa. yang buka praktek di daerah Jagalan, Solo Jawa tengah. bagi masyarakat Solo nama ini tentu sudah bukan asing lagi. seorang Dokter yang mengabdi kepada Profesi bukan kepada materi. Semoga apa yang sudah di kerjakan beliau ini dapat menjadi suri tauladan bagi para dokter di mana pu berada. Salam Kompasiana BS, 20131130 sumber : ini-kisah-dokter-lo-tak-minta-bayaran-hidup-untuk-pengabdian pesan-dr-lo-buat-para-dokter-muda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun