Sore ini di Facebook ada seorang teman yang men-share sebuah tautan yang berisi Himbauan dari Divisi Humas Mabes Polri ( di FB tercantum begitu), yang isinya agar berhati-hati serta waspada dengan modus penipuan "LOWONGAN KERJA PENGELEMAN TEH CELUP ".
Memang beberapa waktu yang lalu(sampai kini masih ada) banyak saya jumpai dan lihat selebaran /brosur yang di tempel di jalanan. betul, memang saya perhatikan adalah lowongan kerja tersebut adanya. bukan karena saya tertarik atau saat ini butuh pekerjaan , tetapi penasaran dengan isi selebaran tersebut. karena di dalamnya tercantum pekerjaan ini adalah "kerja sampingan". dalam pemikiran saya , masa sih ada pekerjaan semacam itu , mengelem benang teh celup, di kerjakan di rumah ? setahu saya semua produk teh pabrikan ya di kerjakan di pabrik bukan di borongkan di rumah . itulah yang menggelitik keingin tahuan saya.
Jadi teringat iklan lowongan kerja sampingan "Mengelem Amplop" yang tipu-tipu itu. di suruh kirim uang dengan dalih pengganti brosur, eh ujung-ujungnya kita pun di suruh kerja dengan cara/modus yang sama. (hahaha masa nipu kok di ajarin caranya? Â ).
Kembali ke soal penipuan PENGELEMAN TEH CELUP tadi, jadi kecurigaan saya terbukti. dari yang saya baca di tautan tersebut , ada kisah warga yang menjadi korban penipuan dengan modus tersebut. berikut saya Screenshoot gambarnya
.
Nah, iming-iming dari PT yang memberikan pekerjaan sampingan tersebut pastilah cukup menggiurkan . kerja di rumah , komisi yang di dapat lumayan besar, tentu sangat menarik hati bagi masyarakat yang kurang begitu paham. apalagi akses ke media kurang sehingga pastilah mudah untuk di kibuli oleh penawaran semacam ini.
Sekilas saja sebenarnya tentu kita paham bila brosur tersebut adalah penipuan. karena apapun dalihnya produk pabrikan mana ada sih yang di kerjakan di rumah? komisinya besar lagi ?! Dari cara sederhana itu saja cukup untuk bisa tahu itu penipuan. makanya masyarakat harus waspada dengan modus seperti ini. alih-alih mendapat untung eh malah buntung.
Saya yakin korbannya bukan cuma satu tetapi mungkin sudah ratusan orang. untuk itu bila benar Himbauan ini secara resmi di keluarkan oleh Mabes Polri, maka tentu masalah ini sudah di tangani. sudah ada aduan dan laporan dari korban harusnya di usut dengan tuntas. agar tidak terdapat korban di masyarakat lagi.
Semoga info ini bermanfaat.
SALAM