Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akrobat Politik

27 Agustus 2024   09:57 Diperbarui: 27 Agustus 2024   11:37 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCsjgeXQD4_SGy8PbWBuhYjyGH1AJHpNVZGA&s

Di atas panggung, mereka bergerak lincah
Memamerkan trik-trik nan mengagumkan
Seolah dunia hanya untuk pertunjukan

Retorika membara, bagaikan genderang perang
Menjanjikan surga, seakan mentari memercik emas
Namun, di balik tabir, mantra-mantra penuh dusta

Saling sikut, saling jegal demi kuasa
Isu sensitif dijadikan senjata, memecah belah
Kepentingan pribadi, kelompok, di atas segalanya

Transparansi tertelan, akuntabilitas hanya angan
Janji-janji muluk, hanya buai angan yang hampa
Rakyat terkurung dalam teater politik yang memabukkan

Semakin aku saksikan, semakin jengah hatiku
Akrobat politik nan memuja diri sendiri
Dapatkah engkau turun, dan berjuang untuk rakyat?

Kembalilah pada esensi, pada tujuan yang mulia
Layani rakyat dengan tulus, tanpa embel-embel
Agar politik menjadi lentera, bukan panggung sandiwara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun