Mohon tunggu...
Andyna Sary
Andyna Sary Mohon Tunggu... -

Pesolek aksara. Pencumbu segara.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Nadrenaline:" Catatan Petualangan Nadine Chandrawinata

12 April 2012   14:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:42 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“So, kalau beberapa kegiatan ekstrem masuk ke dalam bucket list kita, then do it as young as possible.”

Inilah impresi sederhana saya seusai melahap buku ketiga dari Nadine Chandrawinata. Nadrenaline judulnya. Merangkum penggalan dari begitu banyak petualangan alam bebas. Kota bersejarah dari berbagai negara. Penelusuran keanekaragaman budaya dunia. Catatan perjalanan gila pemicu adrenalin. Kecintaannya pada gunung. Hingga menyelami cantiknya taman bawah laut nusantara. Buku ini semacam potret segar di antara buku bergenre traveling lainnya. Tidak ada rincian rute atau biaya penjelajahan dari awal sampai akhir, seperti kebanyakan buku yang sudah ada. Nadrenaline justru mengemas kepingan cerita unik, konyol, lucu, bahkan inspiratif dalam tiap bab. Semuanya disampaikan dalam tutur bahasa yang begitu ringan dan blak-blakan. Pun hampir di setiap halaman, ia menyelipkan dokumentasi pribadi saat berkeliling dunia sesuai cerita. Sehingga memudahkan kita untuk merasakan atmosfer serupa. Siapa sangka, di balik paras cantik perempuan kelahiran Hannover ini, tersimpan begitu banyak pemikiran cerdas serta tekad kuat. Nadine bukan sekedar berkelana dari satu titik ke titik lain tanpa misi. Terutama soal penyelamatan wisata bahari alias laut Indonesia. Bagi Nadine, perlindungan terhadap aset terumbu karang, ikan hiu, lumba-lumba, sampai penyu, menjadi bagian solid yang tidak bisa dipisahkan. Contohnya saja saat ia menjamah Pulau Anano di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bersama rekan-rekan WWF dan Pemda Wakatobi, ia menjadi saksi mata lahirnya penyu-penyu hijau. Tepian pesisir kala pagi buta seketika haru-biru melihat 43 sarang telur penyu dan 5 sarang yang telah menetas. Lebih dari itu, Nadine mengekspresikan jiwa muda penuh tantangan ke dalam mozaik penjelajahannya. Mulai dari mencoba bungee jumping, mencicipi kudapan kecoak, spontanitas mengendarai vespa di Itali, memandikan gajah angkatnya, menapaki dinginnya Himalaya, tidur di Stasiun Kolkata India, kena racun Bulu Babi, dan masih banyak lagi. Bagi penggemar eksplorasi penjuru bumi, buku ini akan membuat Anda tersenyum, terharu, bahkan tertawa cekikikan selama membacanya. Be wild. Be traveler. Andyna Sary 12 April 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun