Mohon tunggu...
Andyna Sary
Andyna Sary Mohon Tunggu... -

Pesolek aksara. Pencumbu segara.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Budi Doremi di "1 Hari yang Cerah"

31 Januari 2012   05:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:15 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pop-Reggae-nerasi. Begitu pemilik nama Syahbudin Syukur ini menarik simpul atas album perdananya. Solois kelahiran Banten yang lebih akrab di telinga kita dengan panggilan Budi Doremi. Setelah sukses ‘meneror’ telinga kita dengan single “Do Re Mi” sepanjang tahun lalu di berbagai radio hingga music gig ibukota. Kini ia hadir menawarkan album berjudul “1 Hari Yang Cerah” sebagai revitalisasi musik Indonesia. Bertempat di WannaB Cafe & Resto Jakarta, Budi memperkenalkan 8 lagu bertema komikal cinta yang disuguhkan dalam albumnya. Mayoritas lagu Budi dikemas dalam balutan aransemen akustik sederhana, riang, dan mudah diingat. Seperti pada lagu “123456” yang dipilih sebagai video klip kedua. Kocokan gitar khas reggae ia padukan dengan lirik lugu tentang rasa jatuh cinta. Uniknya, ia mampu menyampaikan pesan dan karakter sedemikian jenaka. Merasa tertantang ingin menegakkan pilar musik Melayu, Budi pun menampilkannya lewat melodi “Selayang Pandang Pelepas Rindu”. Ritme Melayu klasik terasa nyaman didengarkan dengan romansa khas pujangga. Gesekan biola, rentak bunyi gendang, sentuhan mandolin sampai suling, menjadikan lagu ini kian membumi. Oia kekaguman Budi pada surga bawah laut Wakatobi Sulawesi Tenggara juga ia tuangkan lewat lagu “Asmara Nusantara”. Diakuinya, terpilih menjadi Duta Bajo bersama artis cantik Olivia Jensen merupakan satu kehormatan besar. Budi memang tumbuh dan merantau ke banyak tempat di bumi Khatulistiwa. Tak heran lagu ini terdengar seperti entitas rasa nasionalisme sekaligus naifnya cinta anak muda. Harus diakui, sebagai musisi pendatang baru, Budi memiliki orisinalitas dan figur yang menyegarkan dalam industri musik negeri kita. Oh tentu saja tidak ketinggalan kemeja kotak-kotak dan ukulele favoritnya! Waktu itu kamu pakai baju merah.. Yang kutahu aku pakai baju putih.. Kita bergandengan menyusuri kota.. Dan cinta kita seperti Indonesia..

(Asmara Nusantara, 2012)

Andyna Sary 30 Januari 2012 Photo by @blekribe Also available: http://andynasary.tumblr.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun