Siti Nurhayati, salah satu pengelola pusat rehabilitasi tersebut, mengatakan bahwa banyak pemuda yang masih ragu untuk mencari bantuan.
"Stigma terhadap kecanduan masih tinggi, sehingga banyak yang memilih untuk menyembunyikan masalahnya. Kami mencoba menciptakan lingkungan yang mendukung agar mereka merasa aman untuk berbicara dan mendapatkan bantuan," katanya.
Masyarakat Bandung diharapkan juga turut aktif dalam mencegah dan menangani kecanduan judi online di kalangan pemuda. Edukasi mengenai bahaya judi dan pentingnya pengelolaan waktu serta keuangan sejak dini menjadi langkah preventif yang esensial.
Kasus OP merupakan gambaran nyata betapa seriusnya dampak kecanduan judi online di kalangan pemuda Bandung. Dengan upaya gabungan dari pemerintah, aparat penegak hukum, keluarga, dan masyarakat, diharapkan fenomena ini dapat dikendalikan dan pemuda dapat kembali fokus pada pengembangan diri dan masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H