Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengambil sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi potensi bencana ini. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain:
- Melakukan pemetaan wilayah rawan gempa
- Menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul
- Mengadakan sosialisasi kepada masyarakat
- Membentuk tim siaga bencana di setiap kecamatan
- Memperkuat koordinasi dengan BPBD Jawa Barat
Â
Uka Suska menyebutkan, pentingnya dilakukan pengecekan kembali kesiapan alat-alat peringatan dini dan sistem komunikasi kebencanaan, memastikan kesiapan tempat-tempat evakuasi dan memastikan ketersediaan papan informasi, rambu rambu serta arah evakuasi yang memadai.
"Meningkatkan pelaksanaan edukasi, sosialisasi dan literasi kepada masyarakat, serta melakukan simulasi penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap risiko bencana," tuturnya.
Â
Lebih lanjut Uka Suska mengatakan pentingnya meningkatkan koordinasi kesiapan mekanisme kedaruratan serta melaksanakan simulasi rencana kontingensi menghadapi ancaman bencana dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
"Melakukan monitoring secara berkala untuk mendapatkan informasi peringatan dini cuaca dan potensi ancaman bencana melalui website maupun media lainnya dari Lembaga yang berwenang seperti BMKG) dan PVMBG terkait aktivitas seismik Zona Megathrust di wilayah masing-masing," ujarnya.
Menurutnya, bilamana terjadi bencana dapat menghubungi Pusdalops Penanggulangan Bencana Kabupaten Bandung di Call Center 0851-6290-1129.
Â
Masyarakat Kabupaten Bandung menunjukkan beragam respons terhadap informasi potensi gempa megathrust ini. Sebagian warga telah mulai mempersiapkan diri dengan:
- Menyiapkan tas siaga bencana
- Mengikuti pelatihan tanggap bencana
- Memperkuat struktur bangunan rumah
- Mencari informasi tentang prosedur evakuasi
- Berpartisipasi dalam simulasi bencana
Purnomo Hadi, Warga daerah Katapang, Kabupaten Bandung memberikan tanggapan perihal antisipasi megathrust.