Reporter : Muhammad Sholeh
Kurang dari 1 km dari Tanah Abang, terdapat Kantor Pusat Front Pembela Islam (FPI). Tepatnya di Jalan Petamburan III/17, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
FPI dikenal garang dan tegas dalam melakukan aksi sweeping. Dari minuman keras, tempat hiburan hingga Pekerja Seks Komersial (PSK). Terlebih di bulan suci Ramadan.
Ironisnya, di Tanah Abang yang wilayahnya bergandengan dengan Kantor Pusat FPI, para pelacur berjejer menjajakan diri di siang bolong. Dengan dandanan menor, mereka tak malu-malu merayu para pria yang melintas untuk kencan.
Mereka-mereka PSK mangkal di penjual minuman dan rokok di sepanjang Jalan Jati Baru, Tanah Abang.
"Mana polisi dan mana FPI, mereka 24 jam jablay-jablay masih ada dan beroperasi," kata salah satu pedagang di Tanah Abang kepada merdeka.com, Jakarta, Jumat (2/8).
Pria kelahiran Tanah Abang ini menilai jika operasi yang digelar polisi hanya bersifat sementara. Dirinya amat menyayangkan ormas dan kepolisian yang enggan menindak PSK-PSK yang masih tetap beroperasi.
"Padahal ini masih bulan Ramadan nyatanya masih ada (PSK). Selain itu preman yang ditangkap paling juga sebentar keluar," jelasnya.
Salah satu PSK setengah tua yang masih menunggu pria hidung belang adalah Linda. Wanita asal Klaten ini mengaku jika ingin mengumpulkan pundi-pundi uang dari pelayanannya.
"Ayo mas, ngamar yuk, rilek dan santai-santai sambil tiduran," ajak Linda.
Linda mengaku terpaksa harus menjajakan diri untuk biaya mudik. Wanita berusia 40 tahunan ini mau pulang kampung ke Klaten, Jawa Tengah beberapa hari lagi.