Mohon tunggu...
Andy Ferdiansyah
Andy Ferdiansyah Mohon Tunggu... Administrasi - @panggilkole

Jangan khawatir dan merasa sendiri di dunia ini, bahwa ketika kamu berpikir saat itulah kesendirianmu telah berakhir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hormat kepada Angin, dari Tempat Persembunyian Matahari

11 Juni 2021   23:11 Diperbarui: 11 Juni 2021   23:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam penghujung musim semi, 

angin selalu bersembunyi dari tempat persembunyian matahari.

Gelegar gugur-gugurnya bunga turut ucapkan duka,

dengan sepasang mata yang beralih peluruh meluruhkan pandangannya.

Sekelepak burung itu bernyanyi tirukan suara hati.

Sebab, matahari tak berlangsung lama

karena cuaca cenderung gelap menutup mata

dan sekelepak burung itu bernyanyi

menunggu pagi yang ia nanti

bersama kabut dingin, dan cahaya matahari

yang memerah, dan merekah.

Angin memang perlu di hormati,

dalam perjalanan menuju tempat persembunyian matahari.

An.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun