Sehelai kehidupan tanpa nyawa kami mungkin terlalu dini Nak untuk memahami inginmu, kami juga tidak punya hati untuk bisa terus menerus memimpikanmu.
Engkau hadir saat kami terbuai dalam indahnya kisah yang tak diharapkan siapapun, Nak, kami tau kehidupanmu pasti berharga dengan segala keterbatasan kami, keluguan kami dan mungkin kebodohan kami. Rindu sudah pasti Nak walaupun tak tahu betapa raut wajahmu menselisihi kerinduan kami, nyawa memang belum terhadirkan untuk tubuh mungilmu, nyawa itu terlalu mahal untuk kami yang tidak mengerti.
Nak,,,,
betapa kami merindumu dengan segala keterbatasan kami, tangan mungilmu, kakimu, perutmu yang mulai terlihat sangat lembut. Maafkan kami nak, maafkan orang tuamu ini......
Sampaikan salam orang tuamu ini di kehidupan abadimu, kita akan berkumpul nak dalam keabadian tak terhenti
Demi engkau malaikat kecil, kami akan selalu bersama, demi tubuh mungilmu dan untuk ragamu yg begitu bersih tak tersentuh.
kami sangat merindumu #nak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H