Kilesa adalah berasal dari bahasa pali yang berarti kekotoran batin.
Selama kilesa masih mengikuti dan ada di pikiran atau batin kita maka kita tak akan pernah benar benar bahagia.
Bentuk bentuk kilesa itu sendiri antara lain kegelisahan , ketakutan ,kebenciaan,kemarahan serta kebodohan dan lainnya.
Inti ajaran para suci sebenarnya sederhana yaitu mengajarkan kita suatu metode yang bertujuan pelenyapan semua bentuk kilesa dalam pikiran dan batin kita.
Sumber utama dari kilesa adalah tanha atau keinginan , apalagi di abad modern ini sekarang manusia begitu memuja dan selalu mengejar keinginan keinginan dalam hidupnya.
Mereka mengira kebahagian ada diluar dirinya ,mereka mengira dengan terpenuhinya segala keinginan dalam hidupnya maka mereka akan bahagia.
semua bentuk kesenangan dari pengejaran dan pemuasan dari sebuah keinginan bukan tak ada , dia ada namun dibelakang itu anda akan mendapatkan rentetan penderitaan akibat terpenuhinya sebuah keinginan anda.
Ibarat seorang yang ketika haus dan minum air laut maka semangkin ia minum malah semangkin ia haus dan akhirnya dia akan mati keracunan atau mati tersedak oleh air laut itu.
Seorang yang diangap suci disebuah kota pada suatu hari mendapatkan kunjungan dari seorang raja , kemudian rajapun heran melihat kebahagian orang suci itu yang terpancar lewat wajahnya ,padahal ia hanyalah tidur tanpa alas disebuah gubug reot.
Iapun bertanya dengan penuh heran "wahai orang tua mengapa engkau bisa berbahagia dengan kehidupan yang miskin dan sederhana ini ? sedangkan aku memiliki istana mewah dan kekuasaan serta istri istri yang cantik malah tak bisa sedamai dan sebahagia engkau "
Sang bijakpun menjawab:
"Aku bahagia dan damai karena sudah bebas dari keinginan maka setiap saat aku selalu sadar bebas dari kilesa apapun yang terjadi menimpa tubuh fisikku tak akan lagi mengangu batin dan pikiranku"
Bebas dari keinginan beranikah kita mencoba?
Melepaskan semua beban dalam pikiran dan batin kita beranikah kita memulainya?
Bebas dari kilesa itulah puncak kebahagian kita , itulah surga di dunia yang akan mengantar kita menuju kebahagiaan tak terbatas.
Cibinong , menjelang malam...
Salam damai selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H