Mohon tunggu...
Andy Dharma
Andy Dharma Mohon Tunggu... -

Andy Dharma lahir: 17-10-1973, saat ini tinggal di Batam, berprofesi sebagai ahli therapis, juga mengajar THAI CHI I CHING dan MEDITASI. Alamat sekretariat THAI CHI I CHING di ruko Mega Legenda BLOk A 3 no:18 BATAM - KEPRI. Email: andytaichi@yahoo.com. BLOG: http//taichiiching.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kosong Namun Isi

23 Mei 2010   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:01 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika kita membangun sebuah rumah dengan batu bata, semen dan kayu serta berbagai kelengkapanya, dari sebuah tanah kosong, terbentuklah sebuah rumah yang bisa kita tinggali dengan nyaman. Namun rumah itu bisa kita tinggali dengan nyaman apabila punya ruang kosong. Tak terbayangkan apabila rumah kita tak punya ruang kosong, maka itu bukanlah sebuah rumah. 3.500 tahun yang lalu seorang bijak dari Tionggkok, yaitu Laoche, pernah berkata : "Tao bersumber dari kekosongan abadi. Kosong namun isi, isi namun kosong". Cheng Kung Maiuyu : "Kosong namun gaib. Kosong namun berisi, berisi namun kosong". Dalam kehidupan kita, berisi adalah dimaknai kita boleh hidup di dunia fana ini dalam harta, tahta dan semua warna warninya, namun yang tak boleh adalah kemelekatan kita terhadap semua warna warni dunia ini yang sebenarnya hanyalah ilusi atau kosong saja. Jadi makna "kosong namun isi", adalah hiduplah tanpa kemelekatan, karena inilah sumber penderitaan kita. Seorang yang cinta pada istri atau pacarnya apabila sampai melekat, ketika rasa cinta itu hilang atau tak lagi berbalas, maka terasa runtuhlah dunia ini. Sebuah contoh kecil akan kemelekatan kita. Wu Wei: tanpa pamrih Wu Wo: tanpa keakuan Wo Sing: tanpa kemelekatan batin Inilah sifat semesta yang mnerupakan manifestasi dari Tao (Tuhan). Jadi ketika kita ingin kembali seutuhnya kepada sang Tao, maka kita harus hidup seirama denga Tao itu sendiri, dengan tanpa kemelekatan walaupun dalam dunia materi yang penuh kemelekatan. Seorang manusia bisa disebut sebagai manusia yang telah tercerahkan, apabila ia sudah bisa mengosongkan diri, mengosongkan hatinya dari semua kemelekatan akan kata jasa, pahala, kebaikan dan hal hal yang bersifat kemelekatan. Namun ia tetap berbuat baik bagi sesama, tetapi ia tak melekat pada kebaikannya. Berbuat sesuatu kebaikan hanyalah dirasakan dan diibaratkan tubuh fisik yang haus dan butuh air untuk menghilangkan rasa haus ini. Semua perbuatan baik kita juga ibarat makanan bagi Tao di dalam diri kita, yaitu hati nurani. Laoche : Tao cai tien se tien li, Tao cai ti se ti li, Tao cai women te sen sang se liang sing Laoche : Tao di atas langit dialah hukum langit, Tao di bumi dialah hukum jagat raya, Tao dalam diri manusia dialah hati nurani Salam damai selalu Ditulis atas orderan Mas Srondol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun