Ada seorang teman saya yang sering ngobrol bersama saya ,bingung dengan hiruk pikuk politik dan situasi ekonomi yang tak jelas sekarang ini. Pak mus namanya asli dari padang berprofesi sebagai penyuplai daun ubi ke sejumlah rumah makan padang di batam. Sederhana itulah sosoknya yang kukenal pertama kali mengenalnya. Suatu hari ia mengeluh dengan saya karena semankin ia belajar spritual dia merasa dirinya kok menjadi berbeda dengan orang lain dan ia merasa jiwanya kembali menjadi seorang anak anak. Lah kok bisa gitu pak ? Sayapun bertanya pada temanku yang sudah berumur 40 tahun ini, ya saya merasa hidup ini kok enak aja dan mengalir aja kayak anak anak ,sementara saya setiap ketemu teman semuanya rata rata asik mengeluh susahlah ,kesellah dengan carut marut negeri ini ,pusinglah liat orang ngantri minyak tanah di televisi.tapi anehnya saya kok biasa aja liatnya dan tak menimbulkan rasa apa apa dan melihat itu sebagai suatu kewajaran dan sebagai suatu proses perjalanan masing masing pribadi manusia itu ,ada yang sedang berproses menuju pencerahan dan selalu menebar kebaikan bagi sesama tapi ada juga yang sedang berproses jatuh dalam kesalahan karena mata hatinya belum terbuka tapi suatu hari kalau Tuhan berkehendak orang ini toh akan menyesal dan akan mulai berjalan menuju kepada kebaikan. Jadi apa yang perlu dipusingkan? Jadi kenapa hidup harus stres? Jadi kenapa harus pusing? Tapi anehnya malah dia yang diangap stress sama teman temanya ,karena diangap aneh karena kok hidup tak ada beban apa apa padahal hidupnya diangap biasa biasa aja oleh teman lain nya. Pernah suatu hari ia mendengar seorang temannya seorang tukang ojek ,mengeluh 'wah sekarang jaman susah jadi kaya ,hidup ini semankin hari semankin sulit saja ,dan pak mus temanku inipun lansung menukas 'gampang kok kalau mau jadi kaya ! Sekarang aja kamu bisa jadi kaya! , wah boleh tuh jawab tukang ojek itu , ya kaya aja sekarang ,rasakan engkau kaya maka engkau akan merasakan nyaman di dadamu dan hatimu akan terasa mengembang dan engkau akan tambah bersyukur atas nikmat dan anugrah yang telah diberikan oleh ALLAH ,dan apabila engkau mengeluh terus maka dada akan terasa sesak dan hidup terasa tiada arti ,kan diagama kita ada diajarkan? Yaitu sabda ALLAH di kitab kita yaitu 'Syukurilah nikmatku maka akan kutambahkan nikmat itu padamu ,ingkarilah maka maka pedih terasa siksaku. Ah kau ngomong aja , enak benar? Sergah dengan nya dengan marah karena tak paham dengan maksud baik nasehat pak mus temanku ini. Dan satu prinsip pak mus yang gampang menyelesaikan semua yang terjadi adalah dengan candanya dan walau disakiti oleh orang lain atau lagi banyak masalah ia hanya berkata ,biarin aja ! Semua itu pasti berlalu ! Kembali memandang dunia ini dengan jiwa seorang anak sunguh luar biasa. Seorang anak tak berdiskriminasi Seorang anak bahagia selalu Seorang anak bersahabat dengan tulus Seorang anak riang dan tertawa dengan lepas Mirip dengan sifat sang guru cinta kita Gus dur itulah yang kulihat di sikap hidup temanku. Oh indahnya jika kita yang sudah dewasa memandang hidup dan kehidupan dalam jiwa dan pikiran seorang anak. Salam damai selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H