Akibat Doyan Kawin

Seorang pengusaha konfeksi di jakarta sebut saja bernama Rudi menpunyai hobi kawin.
Munkin karena usahanya yang sangat lancar dan juga menpunyai istri yang lumayan pergertian dalam arti boleh saja dia kawin asalkan jatah bulanan istri pertama adalah 5 juta perbulan maka ketika ia mau kawin lagi maka jatah untuk istri kedua perbulan sebesar 5 juta maka jatah belanja bulanan ini harus dipotong 50 persen buat istri pertama dan istri kedua hanya mendapatkan uang belanja sebesar 2,5 juta saja.

Celakanya karena tak tahan melihat kening kening yang bening para daun muda ,sirudipun kawin terus sampai 10 istri ,dan memang setiap istri awalnya juga dibukakan semacam usaha ,rata rata usaha wartel dan juga jatah istri pertama harus tetap diberikan yaitu 2,5 juta X 10 jadi 25 juta plus jatah asli 5 juta jadi istri pertamanya mendapat jatah bersih 30 juta perbulan.

Karena uang belanja yang sangat besar perbulannya ,akhirnya istri pertamanya menpunyai usaha antar jemput anak anak sekolah ,sampai akhirnya ia punya 20 lebih kendaraan antar jemput ini dan punya perusahaan yang cukup maju yang ia kelola sendiri.

Karena pengeluaran yang besar untuk biaya bulanan serta biaya tak terduga dari 10 istrinya akhirnya Rudi pada suatu hari bangkrut usahanya ,apalagi ketika produk konfeksi dari negeri tirai bambu mulai mengempur pasar nasional.
Iapun terpaksa bercerai dengan 9 istri mudanya ,dan iapun jadi penganguran.

Terakhir karena tak punya kerjaan si Rudipun akhirnya berkerja dengan istri pertamanya menjadi sopir antar jemput anak sekolah dengan gaji perbulan 1juta.

Sebuah kisah nyata teman dijakarta dulu dengan merubah nama dan tempat kejadian.
Sekedar untuk mengambil pelajaran dari situkang doyan kawin yang akhirnya menbuat ia lumayan menderita, masih untung istri pertamanya tak minta cerai juga ,walaupun ia sekarang terbalik menjadi karyawan istri pertamanya.

Salam damai selalu